"Terlalu dini. Kita tunggu saja perkembangan. Kalau kita komen untuk hal yang belum clear, kalau ada orang lain gimana-gimana. Itu kan orang lain," ungkap jubir Partai Demokrat, Ramadhan Pohan.
Hal tersebut disampaikannya di posko pemenangan Agus-Sylvi, Wisma Proklamasi, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2017). Hasil hitung cepat berbagai lembaga survei menempatkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di posisi pertama, kemudian disusul oleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih di atas (penghitungan internal), masih dalam penghitungan internal, real count-nya. Biar dihitung dengan tenang dululah. Kita belum bisa bilang apa-apa juga," ujarnya.
Pohan juga tidak mau memberi kisi-kisi soal hasil sementara dari real count yang dilakukan partainya. Saat ini Demokrat ingin berfokus pada proses real count versi mereka, termasuk untuk 100 daerah lain yang melaksanakan pilkada.
"Masih berlangsung. Nantilah kita lihat. Perkembangannya tunggu saja," kata Pohan.
Ketika ditegaskan kembali arah partainya akan condong ke Ahok atau Anies jika Agus-Sylvi benar-benar kalah, Pohan lagi-lagi enggan berkomentar jauh. Pilgub DKI 2017 ini diprediksi akan berlangsung dua putaran dengan hanya dua pasangan tersisa, Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
"Belumlah, belum masuk ke tahap itu. Jangan mendahului kejadian," tukas dia.
Lantas apakah itu berarti PD masih optimistis Agus-Sylvi akan masuk ke putaran kedua?
"Kita nggak dalam posisi optimistis-pesimistis. Ini masih berlangsung, masih dihitung," jawab Pohan.
Data hitung cepat sejumlah lembaga survei telah melewati 90 persen suara. Mayoritas menunjukkan Ahok-Djarot di posisi pertama, Anies-Sandiaga kedua, dan Agus-Sylvi di urutan ketiga.
(elz/imk)











































