Soal Patwal RI-63, Wakil Ketua MK: Saya Nggak Tahu Itu

Soal Patwal RI-63, Wakil Ketua MK: Saya Nggak Tahu Itu

Haris Fadhil - detikNews
Selasa, 14 Feb 2017 18:06 WIB
Anwar Usman (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman mengaku tidak mengetahui insiden yang melibatkan Patroli Pengawal (Patwal) mobil dinasnya. Dia mengatakan berada dalam mobil dan sedang membaca buku.

"Saya nggak tahu. Saya kan di atas, di mobil, lagi membaca," kata Anwar setelah menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus Patrialis Akbar di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Meski tidak mengetahui persis peristiwa itu, Anwar membenarkan saat itu dirinya sedang dalam perjalanan menuju ke kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. "Iya, saya lagi ke kantor," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persoalan Patwal yang mengiringi mobil dinas Anwar Usman sedang ramai dibicarakan di media sosial. Berawal dari posting-an mengenai tindakan petugas Patwal yang disebut menabrak mobil di depannya.

Prasetyo mengisahkan, peristiwa itu terjadi pada Senin (13/2/2017) sekitar pukul 09.00 WIB. Dia saat itu sedang melintas di jalan menurun setelah jalan layang Tomang menuju Cideng, sebelum lampu merah Jalan Biak.

Dari arah belakang terdengar suara sirene Patwal yang mengawal mobil RI-63 meraung-raung. Prasetyo ingin memberi jalan, namun posisinya sulit karena jalan padat kendaraan.

Prasetyo mengaku saat itu mobilnya ditabrak dua kali dari belakang oleh Patwal. Dia pun menghentikan kendaraannya dan turun bersama istrinya.

Mereka terlibat adu mulut dengan anggota Patwal itu dan saling tunjuk muka. Petugas Patwal meminta urusan itu diselesaikan dengan si pejabat yang dikawal, yang ternyata adalah Anwar Usman.

Terkait hal itu, juru bicara MK Fajar Laksono menyebut permasalahan sudah selesai dengan musyawarah. Fajar juga mengatakan Anwar Usman yang berada di dalam mobil tidak tahu kejadian itu karena sedang membaca buku.

"Pak Wakil tidak tahu karena sudah diselesaikan di bawah. Intinya, tidak ada arogansi Pak Wakil dari peristiwa kemarin," ujar Fajar kepada detikcom, Selasa (14/2). (HSF/fdn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads