Laporan itu didapat Daniel dari masyarakat yang mendapat informasi dari saksi langsung soal peristiwa yang terjadi pada Sabtu (28/1) lalu itu. Selain kepada pihak kepolisian, dia meminta Gubernur Kalteng Sugianto Sabran segera mengambil tindakan tegas.
"Saya meminta pihak berwajib segera menelusuri dan menindaklanjuti laporan masyarakat yang saya terima ini," ungkap Daniel kepada detikcom, Selasa (14/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Peristiwa itu terjadi di area kebun sawit milik sebuah perusahaan yang berada di Desa Tumbang Puroh, Kecamatan Sei Hanyo, Kabupaten Kapuas, Kalteng. Menurut cerita yang disampaikan pelapor, kejadian bermula saat seorang pekerja tengah mengambil buah sawit.
Pekerja itu lalu bertemu dengan orangutan yang masuk ke area perkebunan dan dikejar oleh si orangutan. Saat kembali ke kamp, pekerja ini lantas menceritakan soal orangutan itu kepada sejumlah temannya dan beberapa warga setempat.
Mereka lalu tertarik mencari lagi keberadaan hewan yang termasuk satwa dilindungi tersebut. Saat akhirnya berhasil ditemukan, orangutan itu dibunuh dengan cara ditembak. Bangkainya lalu dibawa ke kamp dan dikuliti serta dipotong-potong.
![]() |
Komisi IV DPR, yang juga membidangi masalah kehutanan, menaruh perhatian serius terhadap peristiwa keji itu. Daniel juga meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya segera turun tangan untuk menangani kejahatan terhadap hewan yang dilindungi ini.
"Ibu Menteri harus segera mengutus pejabat berwenang mengusut tuntas kejadian ini agar hal yang sama tidak pernah terulang lagi," ujarnya.
"Komisi IV akan menanyakan hasil dari penindakan yang dilakukan kementerian LHK," sambung Daniel. (elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini