Cegah 2 Jembatan Ambruk, Bupati Dedi Minta GT Darurat Difungsikan

Cegah 2 Jembatan Ambruk, Bupati Dedi Minta GT Darurat Difungsikan

Tri Ispranoto - detikNews
Senin, 13 Feb 2017 15:36 WIB
Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Purwakart - Dua jembatan yang berada di jalur utama Purwakarta-Kabupaten Bandung Barat kondisinya memprihatinkan. Hal tersebut terjadi setelah jalur arteri digunakan oleh kendaraan-kendaraan besar imbas perbaikan Jembatan Cisomang di ruas Tol Purbaleunyi.

"Jembatan Ciganea dan Jembatan Cilalawi kondisinya sudah memprihatinkan. Karena sejak Cisomang tidak bisa dilewati kendaraan besar, semua larinya ke jalan arteri Purwakarta dan melewati kedua jembatan itu," jelas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat ditemui di pendapa Kabupaten Purwakarta, Senin (13/2/2017).

Salah satu yang terjadi adalah terkelupasnya aspal yang menciptakan lubang pada jalan. Selain itu, volume kendaraan besar yang melintas selama perbaikan Jembatan Cisomang mengalami peningkatan sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada konstruksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi khawatir, jika terus-menerus dibebani seperti itu, jembatan akan rusak, bahkan terjadi kemungkinan terburuk, ambruk. "Kalau dua jembatan itu rusak, ditutup, atau ambruk, jalur arteri Purwakarta putus total. Kalaupun memutar, itu sangat jauh," ucapnya.

Pihaknya berharap gerbang tol (GT) darurat di Km 99+400 Tol Purbaleunya arah Bandung dipergunakan selama Jembatan Cisomang diperbaiki. "Saya sebagai bupati meminta dan mendesak kepada Jasa Marga untuk membuka GT Sawit (darurat Km 99+400)," tegas Dedi.

Lebih lanjut Dedi mengungkapkan, jika PT Jasa Marga membutuhkan kerja sama, Pemkab Purwakarta akan sangat siap membantu dalam segala hal.

Sementara itu, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwiman Heru, hingga kini belum memberikan tanggapan terkait hal tersebut saat dikonfirmasi melalui telepon oleh detikcom.

Seperti diketahui, sejak akhir Desember 2016 kendaraan golongan II hingga V tidak lagi diperbolehkan melewati Jembatan Cisomang di ruas Tol Purbaleunyi. Hal tersebut lantaran jembatan tengah menjalani perbaikan dan baru berakhir sekitar Maret 2017.

Kendaraan golongan II hingga V pun harus melalui jalur arteri Purwakarta karena kendaraan besar tersebut 'dibuang' melalui GT Jatiluhur dan GT Sadang untuk menuju Bandung. Begitupun sebaliknya, kendaraan dari Bandung 'dibuang' melalui GT Padalarang dan GT Cikamuning untuk selanjutnya melewati jalan arteri Purwakarta. (idh/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads