"Ya bagaimana, saya datang sama keluarga. Saya datang, tetap bertemu warga, ngobrol, mereka minta foto dan salaman," ujar Anies di Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Pusat, Minggu (12/2/2017).
Anies ingin kunjungannya ke Museum Fatahillah itu tidak dipolitisasi. Menurutnya, adanya interaksi dengan warga saat mengunjungi museum adalah hal yang wajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies jalan-jalan ke Kota Tua / Foto: Galang Aji Putro/detikcom |
Di sela-sela kunjungannya itu, Anies mengaku sangat menyukai museum. Menurutnya, pemanfaatan museum memiliki pengaruh terhadap perkembangan bangsa.
"Saya suka museum. Bangsa yang tumbuh berkembang baik itu salah satu kegiatannya memanfaatkan museum," ucapnya.
Dia mengatakan, perlu adanya integrasi antara museum, transportasi, dan pendidikan. Hal itu dikarenakan jumlah museum yang cukup banyak di Jakarta, namun porsi kunjungan warga masyarakat yang dirasa masih kurang.
"Selama ini sudah ada pola informasi untuk museum. Yang penting ada integrasi antara museum, transportasi, dan kegiatan belajar mengajar. Jadi kalau terintegrasi akan sangat menarik," tuturnya.
"Bayangkan jika para guru dan orang tua tahu event di museum. Seringkali, event tidak tersalurkan ke masyarakat," sambungnya.
Anies jalan-jalan ke Kota Tua / Foto: Galang Aji Putro/detikcom |
Menurut Anies, informasi yang berhubungan dengan museum bisa dioptimalkan melalui kendaraan umum. Dengan begitu, Anies melanjutkan, warga Jakarta bisa dengan mudah mengetahui setiap kegiatan museum saat berkendara di jalan raya.
"Kendaraan umum tidak memunculkan informasi, padahal setiap hari jutaan orang naik kendaraan umum. Kalau kendaraan umum jadi outlet informasi, kalau terintegrasi, pasti sangat menarik," katanya. (imk/imk)












































Anies jalan-jalan ke Kota Tua / Foto: Galang Aji Putro/detikcom
Anies jalan-jalan ke Kota Tua / Foto: Galang Aji Putro/detikcom