Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersuka cita dengan suasana baru kawasan Dago itu. Kepada detikcom Ia bercerita tentang mimpinya yang ingin mengembalikan kebiasaan warga Kota Bandung dulu yang gemar berjalan kaki.
![]() |
Menurut pria yang karib disapa Emil tersebut, budaya jalan kaki saat ini sudah terseret gaya moderen yang seolah bermobil pribadi dan bermotor menjadi keharusan. Padahal, menurutnya, budaya jalan kaki sebenarnya merupakan salah satu ciri kota yang manusiawi.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan Dago adalah salah satu dari 20 ruas jalan yang dibereskan oleh Pemkot Bandung. Jalan Dago pula yang menurut Emil menghidupkan kembali romantisme Kota Bandung, terutama di kala sore menjelang malam. Emil menyebut kawasan Dago saat ini seperti di Barcelona.
"Dago ini kaya salah satu jalan di Barcelona. Lampu-lampu yang vintage itu inspirasinya juga dari Barcelona. Ini yang membuat kota terasa lebih berkarakter," tuturnya.
Kini bersama istrinya Atalia Kamil, Emil sering meluangkan waktu berjalan kaki. Menurutnya, hal itu bagian dari upayanya mengajak warga Bandung untuk mengembalikan budaya jalan kaki di Kota Bandung.
"Jadi ceritanya adalah saya sedang berjuang keras mengembalikan sebuah budaya yang dulu kuat di Bandung, yakni budaya berjalan kaki," ucapnya.
Dengan berjalan kaki, Emil kerap menemukan banyak kebahagiaan dari warganya yang tidak terlihat detil saat berkendara. Selain itu, Ia juga bisa melihat secara detil proyek pembangunan yang tengah dikerjakan Pemkot Bandung.
"Saya cenderung 90 persen melihat kebahagiaan. Lihat orang lagi duduk, ketawa-ketawa. Banyak kemanusiaan yang terlihat. Tapi juga suka melihat beberapa kekurangan misalnya perawatan tanaman-tanamannya yang belum maksimal," ungkapnya.
Detikcom mencoba berjalan kaki dari Jalan Cikapayang hingga Jalan Teuku Umar. Jaraknya kurang lebih sekitar 1 kilometer. Sepanjang jalan banyak ditemukan kursi lengkap dengan meja, baik yang terbuat dari besi maupun kayu. Juga ada parkir sepeda yang dicat berwarna biru. Kursi-kursi tersebut ditanam untuk mengindari ulah tangan usil. (avi/nkn)