Polres Sukabumi Selidiki Perusakan Pos TNI AU di Ujung Genteng

Polres Sukabumi Selidiki Perusakan Pos TNI AU di Ujung Genteng

Syahdan Alamsyah - detikNews
Minggu, 12 Feb 2017 06:46 WIB
Foto: Syahdan Alamsyah/ detikcom
Sukabumi - Wakapolres Sukabumi Kompol Ryky Widya Muharam tiba di lokasi perusakan Pos TNI Angkatan Udara (AU) di Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Setibanya di lokasi, Ryky langsung melakukan penyelidikan di sekitar Pos sekaligus mess.

Kepada sejumlah wartawan, Ryky menyebut jika pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak POM AU untuk menyelidiki apa saja yang rusak akibat aksi warga tersebut.

"Kerusakan bangunan belum kita inventarisir termasuk barang apa saja yang ada di dalam, kita akan koordinasi dengan POM AU untuk menyelidiki apa saja yang rusak. Termasuk bagaimana kronologi jelasnya nanti kita kordinasikan dengan POM AU," ujar Ryky.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menurut Ryky, tak lama setelah kejadian personil Polsek Ciracap dibantu Koramil setempat langsung melakukan pengamanan. Selang 4 jam kemudian Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Polres tiba di lokasi.

"Pengamanan sudah langsung dilakukan personel Polsek Ciracap dan Koramil. Karena jarak dari Makopolres Sukabumi ke lokasi lumayan jauh, BKO baru tiba 4 jam kemudian," lanjut Ryky.

Terkait kronologi, Ryky menyebut saat ini informasi jelasnya masih didalami pihaknya. "Ada benturan antara TNI dengan warga setelah sempat cekcok, masih kita dalami dan kumpulkan bukti-bukti maupun informasi di masyarakat," tutup Ryky.

Sebelumnya, informasi perusakan Pos TNI AU tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes (Pol) Yusri Yunus. Melalui pesan singkatnya Yusri menyebut aksi warga dipicu adanya pemukulan terhadap warga oleh oknum anggota TNI AU.

"Sekira pukul 17.00 WIB, ada pengendara motor berpapasan dengan anggota TNI AU Ujung Genteng mengendarai motor, kemudian terkena genangan air terciprat terkena anggota tersebut, setelah itu pengendara dan TNI AU terlibat cekcok dan melakukan pemukulan terhadap warga," terang Yusri Yunus. (nkn/nkn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads