Acara serah laporan nota singkat dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono kepada Gubernur serta Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Ahok-Djarot Saiful Hidayat digelar di Balai Agung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2/2017). Ahok dalam pidatonya menyinggung soal profesionalitas.
"Saya juga sampaikan, saya yang paling penting birokrat itu harus profesional, tidak boleh tidak, netral. Soal Bapak-Ibu punya hak pilih, keluarga punya hak pilih, tentu. Tapi saya tidak ingin Bapak memilih orang hanya karena masalah jabatan, karena Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) ini cepat atau lambat yang nggak baik akan kepotong," kata Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjawab itu, Ahok menyatakan tidak jadi masalah karena sistem pemerintahan di Ibu Kota yang dibangunnya sudah amat baik. Siapa pun orang yang malas dan kinerjanya tidak baik akan tersingkir dengan sendirinya.
"Orang bertanya kepada saya, 'Pejabat yang dulu Bapak stafkan kok naik lagi ke struktur?' Saya bilang nggak apa-apa. Toh, nanti sistem kita yang akan menstafkan dia kembali," ujar Ahok.
"Di (Pemprov) DKI orang yang malas nggak akan bisa kerja," sambungnya. (hri/fjp)











































