Disinggung Sylvi soal Bentakan, Ahok: Terlalu Dibesar-besarkan

Debat Cagub DKI

Disinggung Sylvi soal Bentakan, Ahok: Terlalu Dibesar-besarkan

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 10 Feb 2017 21:09 WIB
Foto: Gibran Maulana/detikcom
Jakarta - Gaya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal perkataan dengan intonasi tinggi jadi pertanyaan cawagub DKI nomor urut 1 Sylviana Murni. Sylviana mempertanyakan cara Ahok menekan angka kekerasan terhadap perempuan terkait dengan kebiasaan Ahok yang kerap berbicara dengan intonasi tinggi.

"Komnas Perempuan menyatakan 2015-206 terjadi peningkatan kekerasan pada perempuan di Jakarta. Di sisi lain, sangat disayangkan, Bapak melakukan kekerasan verbal kepada perempuan, termasuk memaki membentak-membentak. Masyarakat luas ikut loh menyaksikan karena jadi video viral di masyarakat. Pertanyaannya, bagaimana bisa gubernur menurunkan tingkat kekerasan terhadap perempuan padahal gubernur pelaku kekerasan verbal?" ujar Sylviana bertanya kepada Ahok

Pertanyaan itu diajukan dalam debat ketiga cagub-cawagub DKI bertemakan "Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta" di Hotel Bidakara, Jl Jend Gatot Subroto, Pancoran, Jaksel, Jumat (10/2/2017)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok menanggapi pertanyaan Sylviana dengan santai. Menurutnya, perkataan dengan intonasi tinggi terlalu dibesar-besarkan. Ahok menganggap materi pertanyaan debat malah tidak fokus pada program kerja.

"Saya kekerasan verbal itu satu kasus dibesar-besarkan, itu orang yang jelas mengambil KJP kontan. Tapi coba lihat, buktinya lihat, orang ibu-ibu demen foto-foto sama Ahok sampai ngantri. Jadi bagaimana bisa orang yang kekerasan terhadap perempuan didatangi, istri saya sudah kabur duluan kali kalau saya keras kepada istri saya. Saya ingin sekali di dalam Pilkada ini janganlah gunakan fitnah-fitnah dan contoh yang membangun opini jelek, mari kita berlomba program. Sangat disayangkan calon nomor 1 ini programnya ngambang kayak CCTV. CCTV kita sudah punya banyak. Bahkan Ibu Sylvi ini, mohon maaf ini, contoh pejabat yang nggak mau kenal PNS yang golongan rendah, makanya nggak kenal," sebut Ahok.


(fdn/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads