"Komnas Perempuan menyatakan 2015-206 terjadi peningkatan kekerasan pada perempuan di Jakarta. Di sisi lain, sangat disayangkan, Bapak melakukan kekerasan verbal kepada perempuan, termasuk memaki membentak-membentak. Masyarakat luas ikut loh menyaksikan karena jadi video viral di masyarakat. Pertanyaannya, bagaimana bisa gubernur menurunkan tingkat kekerasan terhadap perempuan padahal gubernur pelaku kekerasan verbal?" ujar Sylviana bertanya kepada Ahok
Pertanyaan itu diajukan dalam debat ketiga cagub-cawagub DKI bertemakan "Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta" di Hotel Bidakara, Jl Jend Gatot Subroto, Pancoran, Jaksel, Jumat (10/2/2017)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kekerasan verbal itu satu kasus dibesar-besarkan, itu orang yang jelas mengambil KJP kontan. Tapi coba lihat, buktinya lihat, orang ibu-ibu demen foto-foto sama Ahok sampai ngantri. Jadi bagaimana bisa orang yang kekerasan terhadap perempuan didatangi, istri saya sudah kabur duluan kali kalau saya keras kepada istri saya. Saya ingin sekali di dalam Pilkada ini janganlah gunakan fitnah-fitnah dan contoh yang membangun opini jelek, mari kita berlomba program. Sangat disayangkan calon nomor 1 ini programnya ngambang kayak CCTV. CCTV kita sudah punya banyak. Bahkan Ibu Sylvi ini, mohon maaf ini, contoh pejabat yang nggak mau kenal PNS yang golongan rendah, makanya nggak kenal," sebut Ahok.
(fdn/erd)