"Dalam kegiatan penyelidikan, kita berhasil melakukan joint investigation di sana bersama-sama. Kemudian di sana melakukan pemeriksaan, melakukan rekonstruksi, jadi lokasi-lokasi, titik-titik masing-masing, di mana orang, di mana koper, di mana pintu masuk, di mana pintu keluar," jelas Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017).
Dari hasil joint investigation itu dinyatakan bahwa ratusan senjata dan amunisi tersebut bukanlah milik pasukan FPU VIII Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari sekarang kan makin jelas, tidak ada hal-hal yang ditemukan atau temuan yang menyatakan itu (senjata selundupan) bagian daripada barang-barang milik tim FPU VIII," ungkap Rikwanto.
Saat ini, Polri tengah menunggu keputusan dan kesimpulan dari UNAMID dan PBB mengenai tanggal pemulangan 139 personel pasukan FPU VIII ke Tanah Air.
"Informasi terakhir dari sana diperkirakan bisa dipulangkan setelah tanggal 15 (Februari) ya," pungkas Rikwanto. (brt/rvk)