Desember lalu, elektabilitas Agus mencapai 37,1%. Namun bulan ini tingkat keterpilihan kandidat gubernur nomor urut 1 itu hanya 28,2% atau turun 8,9%.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara terkait dengan naik-turunnya elektabilitas Agus di sejumlah lembaga survei tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: Survei Kompas: Elektabilitas Agus 28,2%, Ahok 36,2%, Anies 28,5%)
Menurut SBY, selama Agus bergerilya lapangan, respons yang ditunjukkan masyarakat begitu besar. Hasil beberapa survei menunjukkan bahwa tingginya respons masyarakat tersebut sesuai dengan elektabilitas Agus.
"Kalau saya, beberapa survei yang mengunggulkan Agus, saya lihat begini, Agus waktu bertemu rakyat di mana pun selama 4 bulan ini big, besar, responsnya luar biasa. Kalau melihat survei, klop dengan penilaian survei dengan situasi di lapangan," tutur Presiden RI ke-6 ini.
SBY tidak ingin berkomentar lebih jauh mengenai hasil survei antarlembaga yang berbeda satu dengan lainnya. Menurutnya, Agus juga tidak mengambil pusing atas hasil survei yang berbeda tersebut.
"Saya tidak ingin berdebat soal survei karena berbeda satu sama lain. Mereka juga tahu lembaga survei dekatnya ke mana, yang kadang-kadang jadi bingung. Tetapi Agus tidak menghiraukan itu semua," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam hasil survei Litbang Kompas yang dipublikasikan hari ini, Kamis (9/2), elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 36,2%. Sedangkan elektabilitas Anies-Sandi sebesar 28,5% dan Agus-Sylvi 28,2%. Ada 7,1% responden yang belum menentukan pilihan.
Survei ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 28 Januari-4 Februari 2017 melalui wawancara tatap muka. Ada 804 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) DKI. Margin of error survei sebesar +- 3,46% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(dkp/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini