"Teman-teman dari aktivis perempuan, aktivis disabilitas, sama aktivis mengenai narkoba," kata Sandiaga di Jalan Kepodang No 227 RT 04 RW 02, Kelurahan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).
Selain itu, Sandiaga punya senjata pamungkas dalam debat ketiga nanti, yakni menurunkan tensi politik dan menghargai perbedaan. Hal ini untuk menyejukkan suasana Pilgub DKI yang kian panas menjelang hari pencoblosan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilgub DKI, dikatakan Sandiaga, bukan pertarungan elite politik dan petinggi partai politik. Hari pencoblosan nanti dipandangnya sebagai ajang pertarungan gagasan untuk Jakarta yang lebih baik. Untuk itu, dia mengatakan perlu adanya pemimpin yang menyatupadukan warga Jakarta.
"Untuk memastikan bahwa pemilu 15 Februari 2017 ini tentang warga Jakarta, bukan tentang elite-elite yang berebut kekuasaan," ujarnya.
"Tapi tentang bagaimana menghadirkan sebuah program yang bisa dari hari pertama kami diberikan kepercayaan, memberikan solusi kepada persoalan keseharian warga Jakarta," sambungnya.
Hal senada disampaikan Anies. Dalam setiap debat, dia selalu menyampaikan data, fakta, dan angka-angka. Persiapannya dilakukan bersama pakar serta aktivis.
"Seperti debat-debat sebelumnya, ada diskusi dengan pakar, dengan praktisi, dengan teman-teman aktivis, itu yang kita lakukan," kata Anies.
(nvl/imk)











































