"Saya akan menghadirkan dan mengundang Pak Imam dari teman-teman federasi, nggak tahu bisa atau nggak, mudah-mudahan bisa, saya bilang nanti berkumpul di rumahnya Pak Boy (Sadikin) karena beliau adalah ketua simpul relawan. Nanti mungkin, sama-sama ikut menyaksikan langsung debat," katanya di Jalan Kepodang No 227 RT 04 RW 02, Kelurahan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).
Sandiaga berharap apa yang disampaikannya saat debat dapat memberi motivasi kepada penyandang disabilitas yang hadir. "Dan menghadirkan kebijakan yang bukan janji-janji tinggal janji, tapi menghasilkan sebuah kesetaraan bagi teman-teman disabilitas," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang debat, Sandiaga juga terus melakukan persiapan, terutama untuk mendalami tema tema yang telah ditetapkan. Pihaknya juga terus melakukan diskusi dan menerima masukan dari dewan pakar.
"Saya hadir di sini juga mendapatkan data-data (pelatihan OKE OCE disabilitas). Saya dapat buku dari Pak Yudi, beliau ini dari GAUN (Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional), memastikan kita mendapatkan akses yang setara bagi penyandang disabilitas. Trotoarnya, kendaraan umum, dan bahwa kami nanti harus menghadirkan transportasi yang terjangkau biayanya," jelasnya.
Salah satu materi yang didalami adalah keluhan akan transportasi umum dan fasilitas umum bagi kaum disabilitas.
"Tadi ada Pak Nedi bilang, kalau dia berangkat dengan taksi kadang-kadang tidak diterima dan mahal sekali ongkosnya, kita akan bagi kaum disabilitas ini transportasi yang gratis," pungkasnya. (nvl/imk)











































