"Saat ini dinamika politik semakin cepat bergerak dan berakselerasi. Untuk itu Pak Wiranto sebagai Ketua Dewan Pembina dan juga pendiri Hanura, pada ahir bulan januari kemarin meminta saya untuk aktif dalam konsolidasi partai selaku Waketum sehingga saya harus melepas posisi di BUMN," kata Saleh Husin kepada wartawan di Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Konsolidasi tersebut, lanjut dia, antara lain dalam rangka persiapan gelaran pilkada serentak 2017 dan 2018, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 maupun aktivitas organisasi kepartaian. Agenda dan momentum politik tersebut diakuinya memang memerlukan perhatian dan prioritas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depan, Saleh yang juga pernah menjadi anggota DPR RI Fraksi Hanura dua periode dari Dapil NTT II ini berharap dirinya mampu memberi kontribusi positif, termasuk dalam menjalin komunikasi dengan pihak internal dan eksternal. "Saya siap mendampingi dan membantu Ketua Umum Hanura Pak Oesman Sapta Odang (OSO) dan rekan-rekan pimpinan lainnya," ujarnya.
Keputusan beraktivitas di kepengurusan partai juga telah bulat. Ini ditunjukkan dengan pengunduran dirinya sebagai Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Pembangunan Perumahan Nasional.
Seperti diketahui, pemerintah merupakan pemilik modal Perum Perumnas dimana Saleh diangkat pada 11 Januari silam. Surat pengunduran diri telah dikirim pada 30 Januari 2017 kepada Menteri BUMN Rini Soemarno. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Menteri BUMN yg telah memberikan kepercayaan kepada saya dan juga keluarga besar Perum Perumnas yang sudah bersama-sama walau hanya sebentar, kurang lebih dua mingguan," tutur Saleh. (erd/imk)











































