JK: Lambang PMI Dibikin Supaya Mudah Dilihat, Tak Ada Makna Lain

JK: Lambang PMI Dibikin Supaya Mudah Dilihat, Tak Ada Makna Lain

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Rabu, 08 Feb 2017 18:36 WIB
Ilustrasi (Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta - Salah satu bahan yang menjadi perdebatan dalam RUU Kepalangmerahan adalah bentuk lambang Palang Merah Indonesia (PMI) yang dianggap mirip simbol agama. Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menegaskan lambang PMI bukanlah lambang agama.

Hal ini ditegaskan JK saat mengikuti rapat dengar pendapat RUU Kepalangmerahan di Komisi IX, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2017).

JK menjelaskan lambang palang merah memiliki dua warna dasar, yaitu putih dan merah. Warna ini dipilih karena warna merah dan putih adalah warna yang paling dapat dilihat dari jauh hingga jarak 1 kilometer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kenapa, (karena) teorinya bisa dilihat lebih jauh. Lambang untuk pengenal dan pelindung. Tidak boleh diganggu atau ditembak," terangnya

Isu soal lambang agama pada palang merah juga ditepis JK. Menurutnya, lambang palang merah adalah simetris dengan bentuk tanda tambah alias plus (+).

"Kalau salib ini kakinya panjang. Lambang ini (PMI) sama dengan tambah (+), yang menciptakan matematikawan Islam, Ibnu Musa al-Khwarizmi," terangnya.

Muhammad Ibnu Musa al-Khwarizmi al-Majusiyy al-Quṭrubbaliyy (780-850) adalah ilmuwan Persia di era kejayaan Islam. Di Barat, dia dikenal dengan nama Algoritmi. Kembali ke soal lambang PMI, pada dasarnya tak ada maksud lain dari lambang itu selain untuk kemudahan visual.

"Namanya palang merah ya (tanda) palang merah, tanda tambah (+). Sekali lagi, prinsip pokok lambang itu mudah dilihat dan dibedakan. Tidak punya makna lain jauh dari itu. itu simpel," terangnya. (fiq/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads