Mereka menilai masih banyak hal yang harus diperbaiki sebelum memusatkan seluruh aktivitas di sana. Salah satunya soal minimnya akses transportasi menuju terminal itu.
"Pemindahan terminal ke Pulogebang berdampak terhadap penumpang karena belum tersedianya akses transportasi ke Terminal Terpadu Pulogebang (TTPG) yang memadai," kata Ketua Umum BisMania Community Arief Setiawan dalam siaran pers, Rabu (8/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TransJakarta ataupun feeder yang disediakan belum optimal untuk mengangkut penumpang bus AKAP. Contoh kasus penumpang yang dari Grogol menunggu di halte busway bersamaan dengan jam pulang kantor, antrean yang panjang dengan membawa barang bawaan yang banyak sangat menyulitkan penumpang," ujar Arief.
Arief mengatakan pemindahan pusat aktivitas layanan bus AKAP itu sebaiknya tidak dilakukan secara terburu-buru.
"Maka kami, BisMania Community, memandang hal tersebut di atas perlu adanya pertimbangan lagi untuk memindahkan operasional bus AKAP ke Terminal Terpadu Pulogebang sebelum sarana dan prasarana serta akses ke TTPG sudah optimal. Dan, apabila memang terpaksa dipindahkan, bisa dilaksanakan secara bertahap untuk mengetahui dampak positif dan negatif bagi pengguna bus AKAP," ujarnya.
(kst/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini