Pemindahan Terminal Pulogebang Diprotes, BisMania: Aksesnya Sulit

Pemindahan Terminal Pulogebang Diprotes, BisMania: Aksesnya Sulit

Kartika S Tarigan - detikNews
Rabu, 08 Feb 2017 07:40 WIB
Foto: Cici/detikcom
Jakarta - Pemindahan bus AKAP (antarkota antarprovinsi) rute Jawa Timur dan Jawa Tengah ke Terminal Terpadu Pulogebang menuai protes. Salah satu kritik muncul dari komunitas penggemar bis (BisMania Community).

Mereka menilai masih banyak hal yang harus diperbaiki sebelum memusatkan seluruh aktivitas di sana. Salah satunya soal minimnya akses transportasi menuju terminal itu.

"Pemindahan terminal ke Pulogebang berdampak terhadap penumpang karena belum tersedianya akses transportasi ke Terminal Terpadu Pulogebang (TTPG) yang memadai," kata Ketua Umum BisMania Community Arief Setiawan dalam siaran pers, Rabu (8/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Arief menyoroti lokasi terminal itu yang cukup jauh dan memakan waktu tempuh yang lebih lama bagi para calon penumpang. Bus-bus yang disediakan untuk mengangkut calon penumpang menuju Terminal Pulogebang juga disebut masih kurang optimal.

"TransJakarta ataupun feeder yang disediakan belum optimal untuk mengangkut penumpang bus AKAP. Contoh kasus penumpang yang dari Grogol menunggu di halte busway bersamaan dengan jam pulang kantor, antrean yang panjang dengan membawa barang bawaan yang banyak sangat menyulitkan penumpang," ujar Arief.

Arief mengatakan pemindahan pusat aktivitas layanan bus AKAP itu sebaiknya tidak dilakukan secara terburu-buru.

"Maka kami, BisMania Community, memandang hal tersebut di atas perlu adanya pertimbangan lagi untuk memindahkan operasional bus AKAP ke Terminal Terpadu Pulogebang sebelum sarana dan prasarana serta akses ke TTPG sudah optimal. Dan, apabila memang terpaksa dipindahkan, bisa dilaksanakan secara bertahap untuk mengetahui dampak positif dan negatif bagi pengguna bus AKAP," ujarnya.



(kst/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads