Hal tersebut dikarenakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberlakukan kebijakan baru. Pemimpin Densus 88 Antiteror dipimpin jenderal bintang dua.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan hal tersebut dilakukan demi memperkuat Densus 88 Antiteror. Jabatan Kadensus sebelumnya dijabat jenderal bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penguatan Densus 88 dinilai penting karena saat ini pergerakan teroris tak konvensional seperti dulu. Dewasa ini teroris memanfaatkan kemajuan di bidang sibernetika untuk melancarkan aksinya.
"Termasuk untuk hadapi siber terorisme. Dia harus lebih kuat dari yang saat ini," ucap Boy. (aud/idh)











































