"Saya ingin belajar banyak sekali mengenai santri. Saya ingin belajar mengenai minat mereka, mengenai masa depan mereka, dan bagaimana pendapat mereka tentang Islam. Sebagai mantan guru, saya justru belajar banyak dari murid," kata Joseph di Tangerang, Senin (6/2/2017).
Dalam sesi bincang-bincang dengan para santri Daar El Qolam, Dubes Amerika yang baru dua bulan bertugas ini mengaku memiliki banyak kesan dan mengaku terhormat ditugaskan di Indonesia. Selain keindahan negerinya, toleransi dan rasa saling menghormati di Indonesia membuatnya terkesan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kunjungannya ke pesantren, Joseph juga mengaku terkesan oleh antusiasme santri dan santriwati. Bahkan ia mengaku terkesan oleh marching band yang ditampilkan oleh santri Daar El Qolam saat penyambutan.
"Saya harus membawa pesan yang sangat sulit bagi siswa di Amerika Serikat. Pesan kepada siswa di Amerika Serikat, saya akan berkata ke mereka bahwa harus rajin dan bekerja keras. Kalau tidak, siswa di sini akan mengalahkan mereka semua," ujarnya di depan ratusan santri.
Dalam kesempatan itu, Joseph juga memberikan semangat agar santri dan santriwati tidak takut melanjutkan belajar di Amerika. Apalagi ada seorang santri yang bertanya apakah seorang muslim akan mendapatkan masalah ketika melanjutkan sekolah di sana.
Joseph mengaku sudah banyak berbincang tentang hal tersebut. Bahkan ia juga bertanya kepada anak bungsunya, yang merupakan lulusan salah satu kampus di Amerika.
"Saya terkejut juga jawaban dari pelajar atau mahasiswa yang kembali dari Amerika Serikat, jawaban mereka sangat positif. Seiring saya memahami permasalahan ini, kalau misalnya Anda ingin ke Amerika atau berkunjung ke Amerika, pastinya Anda mendapatkan pengalaman unik dan baru," katanya.
Bahkan, menurutnya, ada banyak pelajar Indonesia yang mengajari warga Amerika tentang Indonesia, entah itu mengenai toleransi entah tentang keindahan alam Indonesia.
"Dan saya harapkan ini bisa mendorong lebih banyak lagi warga Amerika yang berkunjung ke Indonesia," ucapnya.
Dubes AS mengunjungi pesantren di Tangerang. (Bahtiar/detikcom) |
Tidak Ada Larangan Warga Indonesia Berkunjung ke AS
Selain berbicara mengenai pendidikan, Dubes Joseph juga sempat menyinggung soal perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump beberapa waktu lalu. Menurutnya, kebijakan tersebut dikeluarkan untuk menjaga perbatasan Amerika Serikat dan bagian dari prosedur peningkatan keamanan untuk melindungi warga Amerika.
"Dan bagian dari executive order itu, warga Indonesia tidak dilarang mengunjungi Amerika Serikat," katanya.
Ia juga menekankan bahwa memang ada beberapa negara tertentu yang dilarang ke Amerika Serikat untuk sementara waktu. Akan tetapi, ada sekitar 40 negara yang berpenduduk muslim, termasuk Indonesia, yang tidak masuk dalam bagian negara dalam perintah eksekutif.
"Dan kalau misalnya Anda menyimak berita yang ada di akhir pekan ini. Pengadilan Federal Amerika Serikat telah membatalkan beberapa ketentuan dari executive order," lanjutnya.
Menurut Joseph, kebijakan perintah eksekutif yang dikeluarkan Presiden Donald Trump merupakan proses yang umum dan legal di negara Amerika. Hal tersebut berjalan sangat cepat. Ia meminta kepada warga Indonesia yang ingin mengetahui tentang hal tersebut untuk mengakses situs Kedutaan Besar terkait perkembangan beritanya.
Harapan dalam hal hubungan bilateral dengan Indonesia, Dubes Joseph ingin hubungan kedua negara lebih ditingkatkan lagi, khususnya mengenai perdagangan dan investasi.
"Diharapkan lebih banyak, ditingkatkan lagi, terutama dalam perdagangan dan investasi," ketika ditanya wartawan mengenai hubungan bilateral Indonesia-Amerika. (bri/rvk)












































Dubes AS mengunjungi pesantren di Tangerang. (Bahtiar/detikcom)