"Intinya bahwa ketiga gambar itu datanya benar, tapi fotonya salah. Ada orang usil ngasih ketiga e-KTP dengan foto yang sama," kata Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2017).
Pria yang akrab disapa Soni itu mengatakan Pemprov DKI telah berkoordinasi dengan kepolisian, Bawaslu, KPUD, dan Kemendagri terkait dengan hal ini. Tim Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) juga telah menemui pihak yang namanya tertera dalam e-KTP tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tim Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sudah turun menemui orang yang bernama Mada dan Saidi dan di sana memang orangnya berbeda," tuturnya.
Dia menegaskan peredaran foto-foto hoax itu dilakukan oleh orang iseng yang hendak mengacaukan Pilkada DKI.
"Jadi itu orang iseng yang akan mengacaukan Pilkada DKI Jakarta," tambahnya.
Lebih lanjut, meski tidak tahu tujuan pengedar foto e-KTP hoax ini, menurutnya tindakan itu bisa mengacaukan, bahkan membahayakan Pilkada DKI pada 15 Februari mendatang.
"Apakah disengaja atau tidak sengaja kita tidak tahu, tapi jelas orang bikin rusuh bisa juga menggalakkan, mengacau juga bisa. Ini orang-orang iseng yang bisa membahayakan Pilkada DKI," tegasnya. (nth/erd)