"Sudah beberapa saksi ahli yang kita panggil untuk dimintai keterangan. (Ahli) digital forensic, ahli pidana, pornografi dan ahli bahasa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom, Minggu (5/1/2017).
Untuk mengetahui keaslian wajah seseorang pada foto dengan wajah aslinya, polisi juga melibatkan ahli face recognition. "Ahli tentang wajah yang namanya face recognition, kalau tidak salah, untuk melihat itu wajah asli sama tidak dengan foto," imbuh Argo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada ahli berkaitan dengan fisik seseorang namanya antopometri, di mana foto orang yang bersangkutan (dicocokkan) dengan aslinya," ungkapnya.
Antopometri ini salah satunya untuk mencari tanda khusus pada tubuh Firza. Untuk pemeriksaan antopometri ini, Polwan dilibatkan.
"Kan kita punya polwan, misal ada tanda tanda di tubuhnya ada tahi lalat dan sebagainya, nanti diceknya sama Polwan, yang meriksa juga Polwan. Dia kan difoto wajahnya, kemudian dicocokkan dengan foto yang beredar itu kan bisa, bukan (diperiksa) tubuh telanjang itu tidak," paparnya.
(mei/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini