Polisi Bongkar Sindikat Narkoba yang Dikendalikan dari Lapas di Depok

Polisi Bongkar Sindikat Narkoba yang Dikendalikan dari Lapas di Depok

Budi Sugiharto - detikNews
Jumat, 03 Feb 2017 09:31 WIB
Foto: Budi Sugiharto/detikcom
Surabaya - Polda Jawa Timur berhasil membongkar sindikat narkoba yang dikendalikan dari lapas di Depok, Jawa Barat. Sekitar 20 kilogram sabu diamankan petugas.

Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Jumat (3/2/2017), menjelaskan, sabu kristal yang disita ditaksir senilai Rp 50 miliar. Selain itu, turut disita 5 liter sabu cair, alat pengering, timbangan, kartu SIM, dan barang bukti lain.

Pembongkaran sindikat ini berawal dari penangkapan seorang pembantu berinisial YN, yang berperan sebagai pengedar di kawasan Tegalsari, Surabaya. Polisi terus mengikuti pergerakan YN hingga ke Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 28 dan 30 Desember 2016, polisi meringkus 3 tersangka, yakni DA, SA, dan FE. Dari pengembangan kasus, polisi mengamankan sejumlah tersangka lain dengan kasus berbeda.

Dari tangan empat tersangka YN, DA, SA, dan FE, polisi menyita sabu lebih dari 17 kg. Para tersangka selama beroperasi mengemas sabu dalam bungkus snack untuk mengelabui petugas.

"Pengembangan selama 10 hari, kita ada yang ke Kalbar, Depok," kata Irjen Machfud.

Polisi Bongkar Sindikat Narkoba yang Dikendalikan dari Lapas di DepokFoto: Budi Sugiharto/detikcom
Saat petugas yang menyamar menemui tersangka di lapas itu, kata Kapolda, tersangka meyakinkan bahwa transaksi aman.

"Dari situlah diungkap tempat penyimpanan dan didapatkan 17 kg. Pengedar dan pengendali berada di LP. Penghubung dari LP dapat pembagian narkotika dari pengambilan barang," jelasnya.


Proses pembongkaran dari awal terungkapnya kasus tersebut butuh waktu berminggu-minggu. Hingga pengembangan selanjutnya memakan waktu selama 10 hari.

"Kita ikuti terus ke keluarganya, ke Bojonegoro ya kita ikuti. Sewaktu tepat di Surabaya, kita tangkap dan kita dapatkan 2 kg dan 17 kg lebih, jadi 20 kg. Semua peran tersangka kita dalami," ungkap Kapolda. (gik/rna)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads