"Konon terakhir katanya, itu barang-barang (senjata) (hasil pencurian) yang pernah terjadi semacam peristiwa pencurian di sana," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2017).
Boy mengungkapkan saat ini tim investigasi gabungan dari otoritas lokal Sudan dengan African Union Mission in Darfur (UNAMID) masih mengusut asal muasal tas berisi senjata tersebut bisa berada di dekat tas miliki FPU VIII.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menerangkan 9 anggota Polri yang dikirim sebagai pendamping hukum FPU VIII, tidak dimasukan UNAMID dalam joint investigation.
"(Polri) Sudah mendapatkan investigasi awal, yang belum selesai dilakukan pihak otoritas dan UNAMID. Kita tidak masuk dalam joint investigation mereka," jelas Martinus.
Dengan demikian, Polri tida mengetahui sejauh mana perkembangan investigasi dari mana senjata yang pernah dicuri itu berasal.
"Sebenarnya kita ingin mengetahui bagaimana proses awal ditemukannya senjata itu hingga dituduhkan ke FPU VIII," tutup Martinus. (aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini