"Dewan Etik hanya bisa mengimbau jangan main golf atau apa saja, yang kira enggak boleh. Itu hanya etika saja yang sifat cair aturannya. Misalnya kita karaoke, tempat karaoke kan juga nggak boleh. Tapi itu bukan aturan, masa enggak boleh karaoke," ujar Ketua MK Arief Hidayat di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakpus, Kamis (2/2/2017).
Arief mengatakan apapun olahraga yang digeluti oleh hakim konstitusi tidak menjadi masalah. Hanya saja secara etika mereka tidak boleh melanggar aturan kode etik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief mengatakan potensi atau celah bertemu para pihak berperkara dapat terjadi di mana saja. Oleh karena itu persoalaan etika dan moral dikembalikan kepada masing-masing hakim.
"Kita sebetulnya harus jaga diri jangan sampai ketemu pihak-pihak berpekara. Kalau golf dengan anak istrinya dan keluargakan, enggak apa-apa. Tapi itu tadi jangan ketemu pihak-pihak yang berperkara atau punya kepentingan dengan MK," tutur Arief.
Arief mengatakan peristiwa tertangkapnya Patrialis oleh KPK merupakan keberhasilan sistem yang dibangun MK. Namun sistem itu tidak akan berhasil kalau hakim tersebut memiliki moral dan intergeritas yang bobrok.
"Mau dijaga siapa pun, kalau ada begitu tetap tidak bisa. Kita juga akan perbaiki manajemen perkara dan manejemen menangani putusan sebaik-baiknya. Tapi sebetulnya, sudah sangat tertutup karena hanya sembilan hakim satu panitera dan PP. Kalau terjadi itu sungguh luar biasa, itu tergantung masing-masing para hakimnya," pungkasnya. (edo/asp)











































