"4-CMC merupakan senyawa sintentik turunan katinon berbentuk kristal warna putih," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (2/2/2017).
Namun, khusus di Indonesia, Buwas mengatakan 4-CMC beredar dalam bentuk cair berwarna biru dengan kemasan jual bernama 'Blue Safir'. Selain berwarna biru, Balai Laboratorium BNN mengidentifikasi warna lain yang digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buwas menyebut konsumsi narkoba 4-CMC dapat menimbulkan efek bagi pengguna seperti halnya sabu.
"Pengguna akan merasa euforia, merasa senang, percaya diri, semangat, agresif, gelisah, pusing, panik, halusinasi, insomnia, bicara ngelantur, mulut kering, dan pada dosis lebih tinggi dapat menyebabkan kejang, stroke, hingga koma," jelasnya.
Berdasarkan keterangan dari tersangka, cairan 4-CMC ini bisa diubah dalam bentuk serbuk. Sebanyak 50 liter 4-CMC menjadi serbuk seberat 42 kilogram. Bahkan sudah ada produk 4-CMC yang dicampur minuman.
"Minuman yang telah dicampurnya dengan serbuk atau cairan 4-CMC ini bermerek dagang Show White dan dibanderol dengan harga Rp 600 ribu per gelas," katanya.
Selain dicampur dalam minuman, Buwas menilai 4-CMC bisa juga dicampur dengan liquid rokok elektrik karena berbentuk cairan.
"Bisa saja, ini bisa masuk rokok elektrik karena kan bentuknya cair," sambungnya.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika, 4-klorometkatinon atau 4-CMC masuk daftar nomor urut 104 narkotika golongan I. (fdn/rvk)