"Saya belum melihat video itu ya jadi seperti apa. Tapi tentu kalau serangan dan fitnah, semua itu setiap hari kita diserang oleh lawan, selalu ada kepada kita. Setiap hari ada serangan dan fitnah dan hoax-hoax yang diserang kepada kami paslon nomor 1," ujar Annisa setelah berkeliling Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017).
Dalam video itu, seorang wartawati menanyakan tentang reformasi birokrasi Agus Yudhoyono kepada Annisa. Cuplikan lainnya memperlihatkan wawancara dengan Veronica Tan soal apa rencana dia jika Ahok terpilih menjadi gubernur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus diperhatikan bahwa dari mana sumber itu berasal. Kalau sumber itu berasal dari portal-portal yang abal-abal alias tidak jelas asalnya dari mana, berita itu dimunculkan olah portal tidak jelas, hanya cuitan seseorang di sosial media, artinya kita tidak bisa mempercayakan berita itu betul adanya itu hanya sebagai mungkin memecah belah kita semua, alat membuat gaduh politik ini," jelasnya.
"Jadi saya rasa masyarakat sudah cukup cerdas untuk memilah-milah mana berita yang asalnya, kualifikasinya jelas," sambung Annisa.
Selain itu, Annisa menyarankan masyarakat mengambil info dari media besar yang sudah kredibel. Kalau hanya dari pihak yang ingin membuat gaduh dunia perpolitikan, menurutnya, lebih baik diabaikan saja.
"Kalau media-media besar tentu bisa kita percaya. Tapi kalau itu asalnya dari orang yang membuat gaduh politik ini, sebaiknya kita abaikan saja," tuturnya.
Annisa mengaku tak memiliki masalah dengan siapa pun, termasuk dengan istri-istri para cagub. Itu karena masing-masing punya tujuan yang baik.
"Oh ya tidak ada masalah ya, karena yang mencalonkan menjadi gubernur kan suami-suami kami. Justru kami di sini menjadi suporter utama suami kami untuk mencapai tujuan yang baik," pungkasnya. (gbr/imk)