17 Warga Binaan Lapas Mojokerto Positif Konsumsi Narkoba

17 Warga Binaan Lapas Mojokerto Positif Konsumsi Narkoba

Enggran Eko Budianto - detikNews
Kamis, 02 Feb 2017 05:07 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom
Jakarta - Lapas Kelas IIB Mojokerto masih menjadi sasaran empuk peredaran narkoba. Terbukti, berdasarkan hasil pemeriksaan 38 sampel urine warga binaan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto, Rabu (1/2/2017) malam, 17 orang positif mengkonsumsi sabu dan ekstasi.

Razia kali ini dilakukan oleh petugas gabungan dari BNNK dan Polres Kota Mojokerto serta Denpom V Brawijaya dan Garnisun. Petugas merazia semua blok narapidana dan tahanan selama 2 jam, yakni pada pukul 20.30-22.30 WIB. Selain itu, tes urine dilakukan terhadap warga binaan secara acak.

Kepala BNNK Mojokerto AKBP Suharsi mengatakan tes urine hanya dilakukan terhadap 38 warga binaan. Tentunya jumlah itu jauh dari kata mewakili, mengingat jumlah penghuni Lapas Kelas IIB Mojokerto saat ini 253 narapidana dan 383 tahanan.
17 Warga Binaan Lapas Mojokerto Postif Konsumsi NarkobaFoto: Enggran Eko Budianto/detikcom

"Dari 38 napi dan tahanan yang kami periksa urinenya, 17 orang positif narkoba, dengan rincian metamfetamin atau sabu 13 orang, amfetamin dan metamfetamin atau campuran sabu dan ekstasi 4 orang, semuanya laki-laki," kata Suharsi kepada wartawan di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suharsi menjelaskan pemilihan warga binaan yang dites urine ini menggunakan beberapa parameter. Di antaranya warna pupil mata cenderung kuning atau kemerahan, wajah pucat, tubuh kurus, tampak kelelahan, dan tangan dingin.

"Kami awali pemeriksaan dengan kami ajak komunikasi, setelah kami indikasikan menggunakan narkoba, kemudian kami bawa untuk kami tes urinenya," terangnya.

Kendati belasan warga binaan positif mengkonsumsi sabu dan ekstasi, anehnya, tak satu pun barang bukti ditemukan petugas saat melakukan penggeledahan di Lapas Kelas IIB Mojokerto. Baik berupa korek api maupun alat isap sabu.

"Penggeledahan di dalam nihil barang bukti," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Mojokerto Muhammad Hanafi menuturkan mayoritas warga binaan yang positif mengkonsumsi sabu terkait dengan kasus narkoba. Dia mengakui lapas tempatnya bertugas belum sepenuhnya bebas dari narkoba. Dia berujar akan memperketat prosedur penggeledahan pembesuk.

"Kami tak berani mengatakan lapas bebas narkoba, penggeledahan kami sudah tiga tahap, seminggu sekali kami operasi. Namun hasil pemeriksaan ini menjadi catatan khusus, sanksi terberat pencabutan hak mendapatkan remisi dan bebas bersyarat," tandasnya. (jor/HSF)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads