"Saya ingin memastikan bahwa kondisi kesehatan KH Ma'ruf Amin baik-baik saja. Karena kan beliau kemarin diperiksanya (di persidangan) lama sekali ya, sampai 7 jam," kata Yenny di kediaman Ma'ruf Amin, Jalan Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017).
Ia mengaku sempat khawatir terhadap kondisi kesehatan Ma'ruf, yang juga Ketua MUI. Namun, setelah bertemu, Yenny mendapati kondisi Ma'ruf yang masih segar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Yenny mengatakan kedatangannya untuk meminta wejangan dari Ma'ruf. Anak kedua mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ini mengatakan Ma'ruf Amin adalah sosok kiai yang dapat menjadi suri tauladan.
Dalam pertemuan tersebut, Yenny mendapatkan tiga poin wejangan dari Ma'ruf. Menurutnya, sikap tersebut dapat menjadi inspirasi bagi semua kalangan.
"Pertama, beliau itu ingin menjaga ketenangan di negara kita semua. Jadi beliau, tidak ingin terprovokasi oleh ujaran-ujaran, oleh gerakan-gerakan apa pun yang sekarang ada, beredar," tutur Yenny.
"Beliau ingin menenangkan diri. Beliau malah justru kalau ada kondisi yang ribut-ribut, beliau ingin agar kondisi tetap tenang. Beliau menjadi salah satu alat untuk menenangkan masyarakat," sambungnya.
Satu hal yang menurutnya dapat menjadi contoh bagi masyarakat adalah sikap Ma'ruf yang tidak menyimpan dendam. Bahkan, secara terbuka, Ma'ruf sudah menerima permohonan maaf dari Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sebagaimana diketahui, Ma'ruf Amin sempat disebut memberikan kesaksian palsu. Hal ini terjadi ketika sidang kedelapan kasus dugaan penodaan agama yang menyeret Ahok pada Selasa (31/1) kemarin. Hal ini berawal dari pengakuan Ma'ruf terkait dengan sanggahannya pada percakapan yang dilakukan dengan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Yang kedua, pesan beliau, beliau tidak ingin sama sekali menyimpan dendam. Beliau luar biasa sekali. Karena ulama memperlihatkan pada kita bagaimana sikap sebagai muslim yang baik. Bahkan, beliau juga menyatakan kepada teman-teman wartawan bahwa sudah memaafkan Saudara Basuki Tjahaja Purnama," tuturnya.
Bagi Yenny, hal ini merupakan sikap yang luar biasa. Ma'ruf sebagai seorang ulama menunjukkan ketulusan, sehingga sikap tersebut dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat luas. (jbr/jor)