Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada 24-29 Januari 2017. Sebanyak 800 responden dipilih dengan multistage random sampling dan diwawancara menggunakan kuesioner. Margin of error survei sebesar 3,46%.
Hasilnya, elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 25,75%, Ahok-Djarot 30,13%, dan Anies-Sandi 31,5%. Sementara itu, sebanyak 12,62% responden tidak menjawab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poltracking juga membuat simulasi dua pasangan apabila Pilgub DKI berlangsung dua putaran. Berikut hasil simulasinya:
Agus-Sylvi vs Ahok-Djarot
Elektabilitas Agus-Sylvi: 45,88%
Elektabilitas Ahok-Djarot: 36,50%
Tidak jawab: 17,62%
Anies-Sandi vs Agus-Sylvi
Elektabilitas Anies-Sandi: 46,13%
Elektabilitas Agus-Sylvi: 32,75%
Tidak jawab: 21,12%
Anies-Sandi vs Ahok-Djarot
Elektabilitas Anies-Sandi: 49,88%
Elektabilitas Ahok-Djarot: 35%
Tidak jawab: 15,12%
Poltracking Indonesia juga mengukur pengetahuan responden soal program kandidat Pilgub DKI. Hasilnya, sebanyak 62,88% mengaku tahu program-program cagub-cawagub DKI, sementara 33,88% tidak tahu dan 3,24% tidak menjawab.
Program Agus-Sylvi yang menjadi top of mind responden adalah dana Rp 1 miliar untuk tiap RW. KJP dan KJS merupakan program Ahok-Djarot yang menjadi top of mind responden. Sementara itu, mayoritas responden menyebut penciptaan lapangan pekerjaan sebagai program yang diingat dari Anies-Sandi.
Selain itu, ada pula hasil survei mengenai penilaian responden terhadap debat perdana Pilgub DKI. Hasilnya, 28,63% responden menilai performa Ahok-Djarot paling baik, 26,25% menilai performa Anies-Sandi paling baik, dan ada 18,38% responden yang menilai performa Agus-Sylvi paling baik.
(imk/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini