SBY: Ada Sahabat Tak Mau Terima Telepon Saya karena Merasa Disadap

SBY: Ada Sahabat Tak Mau Terima Telepon Saya karena Merasa Disadap

Nathania Riris Michico - detikNews
Rabu, 01 Feb 2017 17:15 WIB
Foto: Nathania Riris Michico/detikcom
Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengaku dua kali mendapatkan laporan bahwa teleponnya disadap. Laporan pertama pada September 2016 setelah melakukan kunjungan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Saya mendengar kabar pada bulan September sekembali dari Jawa Tengah, Jawa Timur. Ada yang laporan, 'Telepon Bapak dan anggota tim disadap'," kata SBY kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Wisma Proklamasi, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).

SBY tak percaya terhadap laporan tersebut. Sebulan yang lalu, dia mengaku heran karena ada sahabat dekat yang tak mau mengangkat teleponnya. Belakangan diketahui bahwa sang sahabat khawatir karena mendapat laporan bahwa telepon SBY disadap. Jadi, bila dia menerima telepon dari SBY, akan turut disadap juga. Akhirnya SBY berkomunikasi dengan sahabat dekatnya itu melalui utusan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu bulan yang lalu, sahabat dekat saya tidak mau menerima telepon saya karena diingatkan orang di lingkungan kekuasaan, hati-hati telepon kalian disadap sehingga kalau bicara melalui utusan," kata SBY.

SBY menegaskan bahwa penyadapan telepon adalah masalah yang serius. Apalagi dia merasa tak punya salah. Bila penyadapan dilakukan tanpa putusan pengadilan dan alasan yang jelas, itu melanggar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Kita punya perangkat undang-undang tentang ITE itu pertama terbit di era saya tahun 2008, kemudian diperbarui di era Pak Jokowi pada tahun 2016. Di situ ada pasal-pasal yang melarang orang melakukan penyadapan ilegal," kata dia. (erd/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads