Polri Rangkul Ormas Islam untuk Perangi Terorisme hingga Narkoba

Polri Rangkul Ormas Islam untuk Perangi Terorisme hingga Narkoba

Bartanius Dony - detikNews
Selasa, 31 Jan 2017 10:33 WIB
Foto: Forum silaturahmi 'Memperkuat Toleransi dan Kerukunan Bangsa dalam Menjaga Keutuhan NKRI' (Doni-detikcom)
Jakarta - Polri mengadakan silaturahmi dengan beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam. Silaturahmi ini diharapkan bisa menjalin kerjasama antara Polri dengan ormas Islam untuk menyelesaikan beberapa masalah yang dialami bangsa Indonesia.

"Dalam rangka menghadapi situasi ke depan, polisi tidak bisa bekerja sendiri untuk hadapi ancaman. Oleh karena itu, kita rangkul semua lapisan masyarakat. Kali ini bersilaturahmi dengan ormas Islam," ujar Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Putut Eko Bayuseno dalam sambutannya di PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).

Ancaman yang dimaksud Putut di antaranya terkait diselenggarakannya Pemilu serentak 2017 di 101 titik. Selain itu, yang menjadi perhatian adalah masalah terorisme, paham radikal, dan masalah narkotika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ancaman tersebut di antaranya adalah ancaman terorisme, paham radikal, dan narkotika," ucapnya.

Polri juga mengajak para ulama untuk membina masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran hukum. Karena menurut Putut pada dasarnya tugas Ulama dan polisi adalah sama, yaitu membina masyarakat dan mencegah adanya gesekan antar golongan masyarakat.

"Untuk membina masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran hukum, sama-sama melakukan deteksi apakah di tingkat bawah ada letupan yang kalau dibiarkan bisa jadi besar," imbuhnya.

Kemudian, Putut berharap masyarakat bisa menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara musyawarah dan mufakat, tidak perlu sampai ke tingkat pengadilan. Karena menurutnya, jika semua masalah sampai ke tingkat pengadilan, maka akan memakan biaya yang cukup besar.

"Alangkah indahnya kalau masyarakat ada masalah kecil diselesaikan secara musyawarah mufakat," tuturnya. (brt/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads