Ketua MPR Sebut Hanya di DKI Pilkada Agak 'Panas' Lainnya Tidak

Ketua MPR Sebut Hanya di DKI Pilkada Agak 'Panas' Lainnya Tidak

Niken Widya Yunita - detikNews
Senin, 30 Jan 2017 13:30 WIB
Foto: Dok MPR RI
Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan proses Pilkada Serentak 2017 di Indonesia tidak memiliki masalah berarti. Hanya Pilkada di Jakarta yang sedikit memanas.

"Hanya (Pilkada) di Jakarta yang sedikit panas," ujar Zulkifli dalam pidatonyan di depan Masyarakat Perikanan Nusantara dalam Workshop Nasional dengan tema 'Pro-Kontra Pembangunan Kelautan dan Perikanan' di Hotel Bidakara, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (30/1/2017).

Hal itu ditegaskan Zulkifli karena dia sudah berkeliling sejumlah daerah yang juga menggelar Pilkada serentak tahun ini untuk kampanye. Dia menyebut tidak menemukan masalah berarti pada proses Pilkada Serentak 2017 di daerah yang pernah dia kunjungi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulkifli, yang juga Ketua Umum PAN, berkampanye dengan ketua partai politik lain, misalnya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di Gorontalo beberapa waktu lalu.

Masalah suku, agama, ras, dan etnis dalam Pilkada, dinilainya, juga sudah selesai. Gubernur Kalimantan Barat, Gubernur Kalimantan Tengah (yang dulu), serta Wali Kota Solo adalah non-muslim. Hal demikian dinilai tidak ada masalah.

Bagi Zulkifli, demokrasi harus merujuk pada sila ke-5 Pancasila, yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Bila rakyat ingin makmur dan adil, bangsa ini harus berdaulat, khususnya di bidang pangan.

"Kalau itu (bangsa) tak berdaulat, maka kesenjangan pasti akan terjadi," ujarnya.

Selama ini demokrasi dinilai sangat terbuka, namun mahal. Hal demikian, menurut Zulkifli, dapat menimbulkan kesenjangan.

Bahkan dalam pilkada, ada seorang calon kepala daerah yang menghabiskan biaya hingga Rp 150 miliar. Akibatnya, jika pemimpin tersebut terpilih, ia berutang budi. Akibatnya, daerah yang dipimpin pemimpin itu dikuasai oleh 3 orang. Pertama, orang yang menguasai sumber daya alam; kedua, orang yang menguasai proyek; dan ketiga, orang yang menguasai jabatan.

"Karena yang demikian, maka di daerah itu ada seorang sarjana agama jadi kepala dinas pertambangan," kata Zulkifli.

Pilkada serentak seluruh Indonesia akan berlangsung pada 15 Februari 2017. Di Jakarta, ada 3 pasangan calon, yakni Agus-Sylvi, Ahok-Djarot, dan Anies-Sandi. (nwy/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads