Apalagi, kedua isu ini menjadi salah satu jargon masing-masing pasangan calon untuk menarik suara warga Banten. Pada saat diberi kesempatan bertanya di segmen keempat, cawagub Embay Mulya Syarief menantang cagub Wahidin Halim menunjuk siapa yang dimaksud dengan komunis.
Selama ini, menurutnya, tuduhan lewat isu komunis saat kampanye membuat masyarakat di Banten resah. "Pada saat orasi, katanya Anda ingin melawan komunis. Saya aktivis angkatan '66, aktif di Persatuan Pelajar Islam Indonesia, pada 2002 memimpin gerakan antikomunis di Banten. Siapa komunis yang Pak Wahidin maksud?" kata Embay bertanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ada Pancasila, selama itu pula harus antikomunisme. Kalau melawan komunis. Saya melawan komunis. Kalau dikatakan melawan komunis, iya. Takbir," ujar Wahidin sambil diikuti teriakan takbir pendukungnya.
Mendengar jawaban seperti itu, Embay kemudian mengatakan lalu mana yang selama ini dituduh komunis oleh pasangan nomor urut 1 tersebut.
"Lah sekarang yang Pak Wahidin maksud itu yang mana? Kita sepakat tengah melawan komunis, itu data yang mana?" ujar Embay.
"Jadi Pak Wahidin jangan asal tuduh. Jadi kita semua jangan mau jadi korban fitnah," ujarnya lagi.
"Makanya saya bilang apakah di sini ada PKI. Kalau ada, lawan. Partai yang dukung kami juga tidak ada PKI," kata Wahidin, menanggapi dan diikuti riuh simpatisan.
Kemudian, perdebatan sengit juga sempat terjadi begitu pertanyaan masuk ke isu soal pemberantasan korupsi. Di bagian ini, cawagub Embay juga bertanya soal komitmen korupsi kepada cawagub pesaingnya, Andika Hazrumy.
"Rasul bersabda, andaikan anakku, Fatimah, mencuri, maka akan ku potong tangannya. Bagaimana apabila keluarga dekat Anda yang sekarang, misalnya, terlibat korupsi. Sikap anda?," tanya Embay kepada cawagub Andika.
Mendengar pertanyaan yang menyerang tersebut, simpatisan pasangan calon nomor urut 2 bergemuruh. Andika mengatakan hukum tentunya harus ditegakkan. Agar tidak terjadi korupsi, ia memiliki komitmen tata kelola pemerintahan yang baik meliputi transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat.
"Bagaimana kita memanfaatkan program e-planing, e-budgeting, dan e-controling. Dengan fungsi ini bisa melihat dan mengakses pembangunan di Banten. Saya yakin tertutup cara melakukan korupsi di Banten," jawab Andika.
Mendengar penjelasan tersebut, Rano kemudian berdiri dan mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh cawagub Andika sudah dilakukan oleh dirinya semasa gubernur.
"Ini arahan Korsupgah (koordinasi dan supervisi pencetakan korupsi) KPK agar tidak ada proyek titipan, program siluman," kata Rano, yang langsung mendapat tepuk tangan simpatisan.
"Saya sudah mencoba tidak bisa membuka e-planing," ujar Andika membalas. (bri/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini