Ini Catatan Menarik dalam Debat Putaran Kedua Pilkada Banten

Ini Catatan Menarik dalam Debat Putaran Kedua Pilkada Banten

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Senin, 30 Jan 2017 04:21 WIB
Foto: Bahtiar Rivai/detikcom
Jakarta - Debat Pilkada Banten putaran kedua dengan tema 'Demokrasi, Penegakan Hukum, Good Governance, dan Pemberantasan Korupsi' sempat beberapa kali memunculkan perdebatan sengit. Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim-Andika Hazrumy dan Rano Karno-Embay Mulya Syarief, saling adu argumen dalam dua hal krusial mengenai isu komunisme dan pemberantasan korupsi.

Apalagi, kedua isu ini menjadi salah satu jargon masing-masing pasangan calon untuk menarik suara warga Banten. Pada saat diberi kesempatan bertanya di segmen keempat, cawagub Embay Mulya Syarief menantang cagub Wahidin Halim menunjuk siapa yang dimaksud dengan komunis.

Selama ini, menurutnya, tuduhan lewat isu komunis saat kampanye membuat masyarakat di Banten resah. "Pada saat orasi, katanya Anda ingin melawan komunis. Saya aktivis angkatan '66, aktif di Persatuan Pelajar Islam Indonesia, pada 2002 memimpin gerakan antikomunis di Banten. Siapa komunis yang Pak Wahidin maksud?" kata Embay bertanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendapat pertanyaan tersebut, cagub Wahidin mengatakan paham komunis harus menjadi musuh bersama. Menurutnya, masyarakat, dalam kondisi sekarang, masih belum bisa menerima itu.

"Selama ada Pancasila, selama itu pula harus antikomunisme. Kalau melawan komunis. Saya melawan komunis. Kalau dikatakan melawan komunis, iya. Takbir," ujar Wahidin sambil diikuti teriakan takbir pendukungnya.

Mendengar jawaban seperti itu, Embay kemudian mengatakan lalu mana yang selama ini dituduh komunis oleh pasangan nomor urut 1 tersebut.

"Lah sekarang yang Pak Wahidin maksud itu yang mana? Kita sepakat tengah melawan komunis, itu data yang mana?" ujar Embay.

"Jadi Pak Wahidin jangan asal tuduh. Jadi kita semua jangan mau jadi korban fitnah," ujarnya lagi.

"Makanya saya bilang apakah di sini ada PKI. Kalau ada, lawan. Partai yang dukung kami juga tidak ada PKI," kata Wahidin, menanggapi dan diikuti riuh simpatisan.

Kemudian, perdebatan sengit juga sempat terjadi begitu pertanyaan masuk ke isu soal pemberantasan korupsi. Di bagian ini, cawagub Embay juga bertanya soal komitmen korupsi kepada cawagub pesaingnya, Andika Hazrumy.

"Rasul bersabda, andaikan anakku, Fatimah, mencuri, maka akan ku potong tangannya. Bagaimana apabila keluarga dekat Anda yang sekarang, misalnya, terlibat korupsi. Sikap anda?," tanya Embay kepada cawagub Andika.

Mendengar pertanyaan yang menyerang tersebut, simpatisan pasangan calon nomor urut 2 bergemuruh. Andika mengatakan hukum tentunya harus ditegakkan. Agar tidak terjadi korupsi, ia memiliki komitmen tata kelola pemerintahan yang baik meliputi transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat.

"Bagaimana kita memanfaatkan program e-planing, e-budgeting, dan e-controling. Dengan fungsi ini bisa melihat dan mengakses pembangunan di Banten. Saya yakin tertutup cara melakukan korupsi di Banten," jawab Andika.

Mendengar penjelasan tersebut, Rano kemudian berdiri dan mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh cawagub Andika sudah dilakukan oleh dirinya semasa gubernur.

"Ini arahan Korsupgah (koordinasi dan supervisi pencetakan korupsi) KPK agar tidak ada proyek titipan, program siluman," kata Rano, yang langsung mendapat tepuk tangan simpatisan.

"Saya sudah mencoba tidak bisa membuka e-planing," ujar Andika membalas. (bri/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads