Kejadian bermula saat Erik datang dalam kondisi mabuk menemui sejumlah rekannya di halaman sebuah perkantoran, Jalan Terusan Pasirkaliki, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Sabtu malam (28/1), sekitar pukul 21.30 WIB. Setelah itu, dia menyerahkan duit dan meminta rekannya membeli beberapa botol arak.
Mereka bareng-bareng mengonsumsi arak hingga hari berganti. Tiba-tiba Erik mengeluh sakit perut dan tidak sadarkan diri. Erik sempat diboyong ke RSHS Bandung, namun nyawanya tak terselamatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, Kasubaghumas Polrestabes Bandung Kompol Reny Marthaliana menyebutkan pihak kepolisian mendapatkan informasi bahwa Erik meninggal di RSHS Bandung pada Minggu sekitar pukul 09.00 WIB. Erik tercatat sebagai warga Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan keterangan tiga saksi atau teman Erik, arak itu diperoleh di toko jamu, kawasan Cibarengkok, yang tidak jauh dari tempat mereka berkumpul. "Mereka meminum minuman beralkohol jenis arak," kata Reny via pesan singkat.
Minggu pagi atau sekitar pukul 05.30 WIB, Reny melanjutkan, Erik dibawa teman-temannya ke RSHS. "Saat itu dia dalam keadaan tidak sadarkan diri. Lelaki itu meninggal di RSHS," kata Reny.
Polisi memeriksa para saksi dan mengecek lokasi aktivitas Erik mengonsumsi arak. Aparat kepolisian sudah bertemu dengan keluarga Erik.
Keluarga menolak jasad Erik diautopsi. "Pihak keluarga membuat surat pernyataan bahwa kejadian tersebut musibah dan tidak akan menuntut terhadap pihak mana pun," kata Reny. (bbn/idh)











































