"Kan di awal ditanyakan setelah itu diikuti data-data yang masuk fakta. Mpok Sylvi sampaikan dari isu yang diangkat. Saya pikir tidak ada blunder. Itulah seni dalam berdebat. Itu hanya timing, waktu terbatas," kata Agus di Thamrin City, Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2017).
Baca Juga: Gaya Ahok-Djarot 'Pisahkan' Sylvi dan Anies
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terpenting kita sama-sama memahami esensi dari substansi dan pertanyaan. Baik moderator maupun paslon (pasangan calon) memahami," ucap Agus.
Baca Juga: Anies Ungkap Momen Bingung Saat Ditanya Sylvi di Debat Kedua
Dia juga mengungkapkan optimisme menghadapi debat ketiga. Agus akan tetap menggencarkan gerilya lapangan menjelang pencoblosan yang makin dekat.
"Saya tetap memiliki optimisme dan percaya diri seperti debat pertama dan kedua. Saya pikir tidak ada yang berbeda dengan debat ketiga. Walapun kami sibuk persiapkan tanggal 15 (Februari) kami terus akan selalu gerilya lapangan," ujarnya.
Sebelumnya, debat pada Jumat (27/1) berjalan alot hingga ada momen seru. Salah satunya ketika Ahok-Djarot 'mencegat' Sylvi dengan Anies saat Sylvi hendak menyampaikan pertanyaan karena waktu menyampaikan pertanyaan sudah habis.
"Ternyata 98 persen dari seribu tersebut keterlibatan masyarakat terhadap penyusunan RTRW ini tidak dilibatkan. berarti masyarakat tidak terlibat tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tersebut. Bahkan ada Pergub tentang tata ruang," kata Sylvi.
Saat tengah menyampaikan pandangannya, waktu untuk menyampaikan pertanyaan habis. Lantas, moderator Tina Talisa menyetop Sylvi. "Waktu habis, paslon 1 waktu habis," ujar Tina. Anies lantas tampak tertawa. Kemudian dia menghampiri Sylvi untuk mendengar kelanjutan pertanyaan Sylvi.
(fdu/imk)











































