Hal ini disampaikannya kepada ribuan ibu yang memadati kampanye terbatas Cagub-Cawagub Anies-Sandi di Gedung Olah Raga (GOR) Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Minggu (29/1/2017). Pertarungan antar nilai tersebut dinilai Prabowo membuat Pilkada DKI berbeda dengan Pilkada di daerah lain.
"Pemilihan gubernur di DKI kali ini punya arti yang khusus, arti yang lebih dari pada pemilihan-pemilihan gubernur yang lain. Pemilihan tahun ini telah menjadi pertarungan, pertarungan antara nilai yang baik melawan nilai yang tidak baik," ujarnya ke peserta kampanye.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo kemudian melempar tanya ke perserta kampanye yang mayoritas ibu-ibu. "Ibu-ibu sekalian, boleh saya bicara dari hati saya," tanyanya.
Dengan kompak para ibu-ibu tersebut membolehkan Prabowo bertanya. "Boleh," jawab ibu-ibu riuh.
Prabowo merasa bawah negara Indonesia sedang sakit. Hal ini karena orang yang memiliki uang banyak dihormati, sementara yang memiliki akhlak baik menjadi kurang dihormati.
"Saya kira ibu-ibu lebih merasakan dari saya. Bahwa negara kita sebetulnya sekarang ini sedang sakit. Yang maju yang dihormati, orang yang punya uang banyak. Bukan orang yang akhlaknya baik. Betul," tanyanya lagi ke ibu-ibu.
Partai politik dikatakan Prabowo bertugas mencari pemimpin yang baik untuk rakyat. Namun saat ini mencari pemimpin yang baik dan pintar kurang menjadi pertanyaan.
"Kita merasakan, di partai politik kita merasakan kalau kita mencari calon pemimpin dan itu tugasnya partai politik mencari pemimpin untuk rakyat. Sekarang kalau kita mencari calon pemimpin, kita tidak terlalu tanya orangnya pintar atau tidak. Orangnya akhlaqnya baik atau tidak, kelakuannya baik atau tidak. Sekarang banyak pertanyaan akhirnya adalah dia punya uang atau tidak," jelasnya.
(nvl/imk)