Menurut Djarot, permintaan itu disampaikan saat dirinya dan Ahok berkunjung ke kediaman Habibie, Rabu (25/1) lalu. Ada sejumlah pesan lain yang juga disampaikan Habibie kepada pasangan nomor urut 2 itu.
"Kemarin saya ketemu sama pak Habibie, Pak Habibie juga cerita, memberikan masukan kepada Pak Basuki, satu nilai yang ditanamkan pada Pak Basuki adalah coba belajar menjadi pemimpin Jawa, artinya lebih mengedepankan tutur kata yang lebih halus, " ujar Djarot saat menghadiri pagelaran wayang PDIP di Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan sebagian besar warga Jakarta juga itu masyarakat Jawa, dan kebetulan saya juga dari Jawa, saya juga ditempa 10 tahun jadi Walikota Blitar dari PDIP, " kata Djarot.
Ia pun menegaskan tentang pentingnya wayang dalam budaya Indonesia. Wayang merupakan budaya yang telah berakar dalam masyarakat Indonesia.
"Wayang itu budaya, budaya yang sudah berurat berakar, pada bangsa Indonesia. Bahkan masuknya nilai-nilai Islam dibawa Wali Songo itu juga melalui budaya, maka PDIP dalam ulang tahunnya selalu menggelar budaya," tutur Djarot.
Sebelumnya, Ahok-Djarot mengunjungi Habibie di rumahnya pada Rabu (25/1). Dalam pertemuan itu, Ahok-Djarot dan Habibie membahas soal perhelatan Pilgub DKI. Salah satu yang diperbincangkan adalah mengenai biaya pencalonan kepala daerah yang membengkak.
"Calon lain keluarin uang miliaran rupiah, saya malah ada yang nyumbang, Pak. Jadi nggak semua pencalonan high cost," kata Ahok kepada Habibie.
Djarot pun mengungkapkan ia dan Ahok mendapat banyak wejangan dari Habibie dalam pertemuan itu. Ada tiga yang ditekankan oleh Habibie kepada pasangan calon nomor urut dua itu.
"Dengan tiga unsur utama, yaitu moral budaya, agama dan ilmu pengetahuan teknologi. Beliau mengatakan itu harus disinergikan terus menerus. Jika itu sudah, akan mewujudkan perbaikan dan tata sosial," ungkap Djarot usai bertemu Habibie pada kesempatan yang sama.
(elz/ear)











































