Agus mengatakan debat menjadi ajang untuk menyampaikan visi dan misi kandidat kepada para pemilih. Dan yang terpenting, arena debat bisa dijadikan sebagai penegasan komitmen untuk memimpin.
"Yang jelas, debat itu memang sekali lagi untuk memaparkan visi, misi, program, dan, jangan salah, komitmen. Komitmen seorang calon pemimpin. Orang bisa mengatakan ya, itu kan retorika dalam sebuah kontestasi politik, tetapi itu penting. Komitmen yang diterjemahkan sebagai sebuah semangat untuk bisa mewujudkan segala program tadi," kata Agus di Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan bagi saya, untuk debat ketiga, tentu tidak jauh berbeda semangat yang saya sampaikan tadi antara debat pertama dan debat kedua. Tetapi tentu saya, insya Allah, akan memanfaatkan kesempatan terakhir itu lebih meyakinkan undecided voters, mereka yang belum menentukan pilihan, masih mengambang, masih memilah-milih antara satu, dua, dan tiga. Mudah-mudahan agregatnya atau totalitas dari penampilan di debat satu, dua, dan tiga insya Allah nanti, termasuk sekali lagi mengingatkan debat hanyalah partikel kecil dari keseluruhan strategi kampanye yang kami lakukan setiap saat, termasuk gerilya lapangan ini," jelasnya.
"Dan mudah-mudahan, dari situ ada semakin meyakinkan masyarakat, terutama mereka yang belum memilih untuk bisa datang ke TPS tanggal 15 Februari dan bisa coblos nomor 1," tambahnya.
(jor/fjp)











































