"Autopsi itu wajib, di sini prosedur wajib dalam kecelakaan harus diautopsi, tentunya harus menunggu keluarga," kata pejabat Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Perth Widya Sindu saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (28/1/2017).
Widya menambahkan, pihak KJRI akan membantu mengurusi pemulangan jenazah Endah. Untuk itu, mereka akan membantu pengurusan visa keluarga yang akan menjemput Endah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widya menjelaskan terkait proses autopsi tersebut, pihak KJRI memfasilitasi orang tua Endah dengan kepolisian Australia. Sehingga proses autopsi tersebut segera dilaksanakan.
"Contact person (CP) dari keluarga sudah kita berikan ke kepolisian sehingga komunikasi dari kepolisian langsung ke keluarga. Karena kan mereka harus mengisi formulir persetujuan (autopsi) dari keluarga," tutur Widya.
Sebelumnya diberitakan, ayah Endah, Kosim, mengatakan akan menjemput jenazah Endah ke Perth. Dia berharap jenazah anaknya juga bisa pulang bersamanya ke Indonesia.
"Saya ke sana untuk mengurus, ambil jenazah. Jadi kami ambil jenazah itu. Kalau visa jadi, kami berangkat ke sana. Proses pemulangannya saya harapkan, kami pulang, jenazah ikut pulang," ujar Kosim saat ditemui di rumahnya di daerah Kramatwatu, Serang, Banten, Jumat (27/1/2017).
Endah Cakrawati, seorang WNI yang bekerja sebagai Investor Relations Manager PT Cokal Ltd, meninggal dunia dalam pesawat kecil jenis Grumman G-73 Mallard, yang diterbangkan pasangannya, Peter Lynch, pada Kamis (26/1). Pesawat itu jatuh menghunjam Sungai Swan, Perth, saat perayaan Australia Day. Kecelakaan itu membuat pesta kembang api di Perth untuk merayakan Australia Day ditunda sebagai empati kepada keluarga korban yang berduka. (ams/rjo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini