"Tadi kita dengar klaim Bapak Basuki bahwa Jakarta bersih karena birokrasinya sudah baik. Namun, berdasarkan pengalaman saya dan Mpok Sylvi di lapangan, kami menemukan hal-hal yang tidak terungkap ke publik," kata Agus dalam debat di Hotel Bidakara, Jaksel, Jumat (27/1/2017).
Menurut Agus, dari temuannya di lapangan, banyak sekali daerah di DKI yang masih sangat kotor dan kondisinya menyedihkan. Mengapa bisa begitu? Agus menengarai itu disebabkan sistem yang cenderung represif kepada birokrat DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu menjelaskan mengapa rapor DKI merah, mengapa aparatur negara di DKI menempati nomor 16 dari 34 provinsi. Mengapa? Padahal segalanya ada di Jakarta. Sikap represif hanya akan menekan kreativitas," sambung Agus.
Agus mengatakan ketakutan birokrat tersebut membuat munculnya sistem 'asal bapak suka'.
"Celakanya, kalau birokrat di bawah itu takut, dia akan sangat mudah untuk memberikan laporan ABS, asal bapak suka. Bisa jadi ini yang terjadi selama ini. Karena pasti takut akan dipecat, lebih baik tidak dilaporkan. Ini berdasarkan masukan dari masyarakat langsung dari lapangan," pungkas Agus.
(fjp/van)











































