Kisah Kakek Pemungut Sampah Penjaga Klenteng Boen Tek Bio

Kisah Kakek Pemungut Sampah Penjaga Klenteng Boen Tek Bio

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Jumat, 27 Jan 2017 19:37 WIB
Kakek Xi Yang (Wahid/detikcom)
Jakarta - Kemeriahan menyambut tahun baru Imlek mulai terlihat di Klenteng Boen Tek Bio, Tangerang. Warga keturunan Tionghoa atau yang biasa disebut China Benteng mulai meramaikan klenteng tertua di Tangerang itu.

Hal berbeda terlihat dari diri Xi Yang. Pria berusia 65 tahun itu terlihat lusuh berbalut pakaian seadanya. Xi Yang merupakan China Benteng yang biasa memungut sampah di Klenteng Boen Tek Bio.

"Kerjaan saya ya begini, mungutin sampah siang-malam. Pagi dari pukul 08.00 sampai malam, pukul 12.00 WIB," kata Xi Yang saat berbincang di samping Klenteng Boen Tek Bio, Jumat (27/1/2017) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Xi Yang sedikit mengalami gangguan pendengaran. Keadaan itu membuat jurnalis sedikit sulit dalam mewawancarainya.

Menurut pedagang sekitar klenteng, Xi Yang sudah bertahun-tahun bekerja sebagai pemungut sampah. Dia awalnya tak diminta oleh pengurus klenteng. Namun, karena dianggap membantu kebersihan, pengurus akhirnya memberikan upah kepada Xi Yang.

"Saya digaji sekali seminggu, tiap hari Sabtu dikasih Rp 300 ribu. Sehari bisa buangin 5 karung sampah," ujar Xi Yang.

Xi Yang saat ini diberi tempat tinggal di kawan rumah duka Boen Tek Bio. Lokasi itu berjarak sekitar 2 km dari klenteng. Sebelum diizinkan tinggal di tempat itu, dia sempat menumpang di Klenteng Boen Tek Bio.

"Saya tinggal sendirian. Anak-istri tinggal di Salemba, Jakarta Timur. Itu juga sama adik," ujarnya.

Berdasarkan pengakuannya, Xi Yang saat ini memiliki dua anak. Anak pertama sudah lulus dari bangku SMA, sedangkan anak kedua duduk di kelas IV SD. Mereka pun jarang berkumpul bersama.

"Keluarga biasanya datang sebulan sekali. Paling dibawain kue sama nasi. Kalau saya ke Salemba masih lama, nanti abis Cap Go Meh," kata dia.

Terkait dengan kondisinya yang tak muda lagi, Xi Yang merasa masih kuat bekerja sebagai pemungut sampah di klenteng. Jika sedang sakit, Xi Yang berobat pada pengobatan gratis yang disediakan klenteng.

"Tiap Minggu di sini ada dokter Maria. Dia ngobatin gratis. Kalau saya sakitnya paling batuk-pilek," ujarnya.

Pada perayaan Imlek tahun ini, Xi Yang tak ikut dengan mayoritas keturunan Tionghoa yang sembahyang di Klenteng Boen Tek Bio pada pukul 23.00. Dia juga tak punya pakaian baru untuk merayakan hari besar ini.

"Boro-boro baju baru. Saya buangin sampah. Dapat angpao juga enggak," imbuhnya. (rvk/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads