Cerita tepergok harimau dewasa yang membuat bulu kuduk merinding itu didapat saat kunjungan detikcom di pabrik kertas PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Sinar Mas Group, Siak, Riau, Kamis (26/1/2017). Perusahaan bergerak bidang kehutanan ini, mulai mempersiapkan tim pemadam seiring Pemprov Riau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla.
Regu pemadaman perusahaan ini, jumlahnya mencapai 2.700 personel yang disebar di 206 pos pantau. Mereka ini dipersiapkan dalam hal mencegah Karhutla di sejumlah konsesi hutan tanaman industri (HTI) milik perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pengalamannya dalam pencegahan Karhutla, tim APP Sinar Mas ini pada tahun 2016 lalu pernah dikirim ke lokasi kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil di Desa Tasik Serai, Kabupaten Bengkalis. Dimana tim perusahaan menerima informasi dari Satgas Karhutla bahwa di Cagar Biosfer telah terjadi kebakaran lahan imbas dari pembalakan liar.
Lokasi lumayan susah dijangkau, sehingga untuk menerjunkan tim paling cepat adalah dengan menggunakan heli. Pihak perusahaan dengan heli Super Puma membawa dua regu pemadam di kawasan cagar biosfer.
"Regu kita drop ke lokasi dengan heli, karena ditempuh jalan darat juga susah, bisa satu hari satu malam baru sampai berjalan kaki. Di lokasi itu mereka kita bekali logistik dan mereka masak sendiri di kawasan hutan itu," kata Head Marshall Fire Forest Protection Sinarmas Forestry, Priyanto, dalam perbincangan dengan detikcom.
Dalam kawasan hutan tanpa penduduk itu, tim memiliki tugas untuk segera memadamkan kebakaran lahan. Di sana juga dibantu tim Koramil dan Polsek setempat.
"Karena itu kawasan hutan belantara, kita ingatkan tim bila berjumpa dengan binatang buas jangan panik, jangan lari. Jangan lupa berdoa sebelum bekerja, dan yakinlah binatang buas tidak akan mengganggu karena niat kita menyelamat hutan. Itulah yang saya tekankan kepada tim seluruhnya," kata Priyanto.
Ternyata apa yang diprediksi benar adanya. Baru dua hari bertugas memadamkan kebakaran, dua regu pemadaman (30 personel) yang dibagi dua tempat, ternyata tanpa sengaja satu regu tepergok harimau dewasa.
"Namanya tepergok, kita sama-sama kaget. Tapi tim saya tidak panik. Kami hanya terdiam sebentar, sedangkan harimau itu berhenti dan menatap tim yang ada," cerita Priyanto.
Jarak antara harimau dengan regu pemadaman ini hanya sekitar 20 meter saja. Mereka tepergok di semak belukar. Harimau ini keluar dari kawasan hutan karena menghindari kebakaran. Sedangkan tim datang justru menuju ke titik kebakaran.
"Harimau itu perlahan berjalan menghindari tim. Begitu juga tim, berjalan perlahan menghindari harimau. Intinya harimau dan tim sama-sama menghindar," kata Priyanto.
Regu pemadaman tetap berkeyakinan, bahwa kehadiran mereka ke kawasan hutan bukanlah untuk merusak habitat satwa. Kehadiran mereka untuk kebaikan bersama dalam melakukan pencegahan kebakaran lahan agar tidak meluas dan merembet kemana-mana.
"Kita punya keyakinan, kita datang ke hutan bukan ingin merusak lingkungan, tapi kita datang untuk menyelamatkan lingkungan. Insya allah, kita diberikan perlindungan, sekalipun kita pernah bertemu binatang buas. Kami yakin, satwa juga mengerti atas kehadiran kami," kata Priyanto.
Sekalipun punya pengalaman yang sangat mengerikan bertemu harimau, tim pemadaman APP Sinar Mas ini akan tetap berjibaku dalam pencegahan kebakaran lahan. Mereka ini selalu siap siaga untuk dikirim ke kawasan yang terbakar untuk segera dipadamkan agar tidak meluas. Untuk tahun 2017 ini, mereka juga sudah siap untuk melakukan pencegahan Karhutla.
Tahun 2016 sejumlah kawasan di Riau tetap ditemukan titik api. Namun, penyebaran titik api bisa segera diatasi tim Satgas Karhutla yang bekerjasama dengan pihak perusahaan perkebunan dan kehutanan yang ada. Walau ada lahan yang terbakar, namun bisa segera dipadamkan yang tidak menimbulkan kabut asap. Tim Satgas Riau telah berhasil mencegah kebakaran lahan yang tidak menimbulkan kabut asap di tahun lalu.
![]() |
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini