Keberangkatan TUAB dan rombongan diatur oleh seseorang dengan inisial Dn. Dari Dn inilah TUAB disarankan berangkat ke Turki melalui Thailand. Rute ini ditempuh agar keberangkatan mereka tidak terdeteksi oleh aparat Indonesia.
Maka pada 15 Agustus 2016, TUAB dan rombongan berangkat ke Thailand menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Di Thailand, TUAB ditemui oleh AY juga Dn. Dari Dn dan AY ini, TUAB dianjurkan menghubungi AJ, seorang WNI yang sudah berada di Turki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TUAB dan rombongan kemudian berangkat ke Turki dari Thailand menggunakan Turkey Airlines. Di Istanbul mereka bertemu IB, suruhan AJ, orang yang direkomendasikan oleh Dn.
Selama di Istanbul, mereka bertemu dengan WNI lainnya berinisial UU, AM, dan AL yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Mereka
tinggal di Istanbul selama 3 bulan dengan fasilitas dari warga Turki berinisial AY.
"AJ lalu memutuskan semua biaya pemberangkatan diatur oleh Dn dan dana dari seseorang berinisial Tr," kata Kepala Divisi Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja.
Kelima orang tersebut ditangkap 20 tentara Turki pada 16 Januari 2017 dan dimasukkan ke dalam sel selama satu minggu.
Mereka lalu dideportasi dengan biaya sendiri melalui Istanbul-Dubai-Denpasar.
Kelimanya tengah diamankan Polda Bali untuk pemeriksaan. "Karena mereka berniat untuk gabung ISIS," tutup Hengky. (erd/fjp)