Warga yang datang pada Jumat (27/1/2017) ke lingkungan Pendopo Kabupaten Purwakarta itu terdiri dari sembilan kepala keluarga yang tinggal di dua RT dan dua R. Mereka secara turun-temurun telah menempati lahan milik PT KAI. Namun kini mereka digusur lantaran tempat yang ditinggali selama ini akan menjadi akses jalan yang mengurai kemacetan.
Warga menemui Dedi, yang baru saja selesai berolahraga dan menyantap soto di bagian belakang rumah dinas, tepatnya di Saung Katresna. Seperti hari-hari biasa, setiap pagi Dedi selalu menyempatkan diri berolahraga dan menyantap aneka makanan yang disediakan untuk siapa pun, termasuk warga.
Foto: Tri Ispranoto/detikcom |
Salah seorang warga, Eli (69), mengaku datang menemui Dedi untuk berterima kasih karena selama ini Pemkab Purwakarta telah memberikan ganti rugi bagi seluruh warga dengan besaran Rp 20-50 juta. Padahal tanah tersebut kewenangan PT KAI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Eli pun kembali meminta keringanan agar penggusuran tidak dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini warga yang tersisa masih mengemasi barang-barang untuk bersiap pindah ke Rusunawa Poponcol, yang berada di Kelurahan Ciseureh, Kecamatan Purwakarta Kota, Kabupaten Purwakarta.
"Tong waka dibongkar Pak ngantosan beberes sareng rusun beres oge. Upami atos sadaya, warga siap dibongkar. Dan dukung upami eta kangge didamel jalan. (Jangan dulu dibongkar, Pak, nunggu beres-beres sama rusun beres juga. Kalau sudah semua, warga siap dibongkar. Dan dukung kalau itu akan dibuat jalan)," katanya.
Sementara itu, Dedi memberi waktu kepada warga hingga Senin, 30 Januari mendatang. Untuk membantu warga beres-beres rumah sebelum digusur, pihaknya akan memberikan uang Rp 10 juta sebagai biaya berkemas dan honor orang yang membantu.
Saat ini terdapat 60 keluarga yang rumahnya digusur. Rencananya, 50 keluarga akan segera menempati Rusunawa Poponcol, yang saat ini tengah dalam tahap finishing, dari pemasangan instalasi air bersih, septic tank, dan listrik.
"Kalau kita nunggu penyerahan aset dari Kementerian PUPR kan lama, jadi saya minta untuk diisi saja sekarang. Kan bangunan kalau lama tidak dipakai malah cepat rusak, makanya mending dimanfaatkan saja," jelas Dedi.
Foto: Tri Ispranoto/detikcom |
Lebih lanjut Dedi mengatakan, untuk tahap awal, rusunawa tersebut akan ditempati oleh 50 keluarga yang rumahnya digusur. Sedangkan sisanya atau 88 rumah akan ditawarkan kepada masyarakat umum.
"Senin mereka (keluarga gusuran) sudah bisa pindah," ucapnya.
Saat ini Pemkab Purwakarta tengah membuat jalan lingkar dalam kota untuk mengurai kemacetan dan fokus pemerintah pada sektor pariwisata. Jalan lingkar tersebut nantinya akan membuat lalu lintas di pusat kota Purwakarta menjadi satu jalur. (ega/ega)












































Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Foto: Tri Ispranoto/detikcom