Eks PNS Kemenkeu Gabung ISIS Lewat Thailand untuk Hilangkan Jejak

Eks PNS Kemenkeu Gabung ISIS Lewat Thailand untuk Hilangkan Jejak

Prins David Saut - detikNews
Jumat, 27 Jan 2017 11:46 WIB
Irjen Boy Rafli Amar (Doni/detikcom)
Jakarta - Lima orang warga Indonesia dideportasi dari Turki karena diduga akan bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah. Mereka diterbangkan menggunakan pesawat Emirates Airline dari Bandara Istanbul di Turki dan tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pada Selasa, 24 Januari 2017 pukul 22.00 Wita.

Bagaimana perjalan awal mereka menuju Turki?

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyebut kelima WNI tersebut adalah TUAB, NK, NAA, MSU, dan MAU. Kelimanya berangkat dari Jakarta menggunakan Garuda Indonesia menuju Thailand pada 15 Agustus 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rute itu diambil atas saran seseorang dengan inisial D agar TUAB tidak langsung ke Turki, melainkan ke Thailand terlebih dulu. "D menyarankan untuk ke Thailand terlebih dahulu dikarenakan ditakutkan terdeteksi apabila langsung ke Turki," ujar Boy, Jumat (27/1/2017).

Sementara itu, Kadiv Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja mengatakan, dari hasil pemeriksaan selama di Thailand, TUAB dan rombongan bertemu AY dan Dn, yang memberikan kontak seorang WNI di Turki.

"AY dan Dn adalah panitia yang memberangkatkan dan diberi tahu agar menghubungi AJ ketika sampai di Istanbul untuk dikoordinir," tambah Hengky.

Kelima WNI yang merupakan warga Cilincing, Jakarta Utara, itu kemudian berangkat dari Thailand menggunakan Turkey Airlines dan bertemu IB, suruhan AJ, di Istanbul.

Selama di Istanbul, mereka bertemu dengan WNI lainnya berinisial UU, AM, dan AL yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Mereka tinggal di Istanbul selama 3 bulan dengan fasilitas dari warga Turki berinisial AY.

"AJ lalu memutuskan semua biaya pemberangkatan diatur oleh Dn dan dana dari seseorang berinisial Tr," ucap Hengky.

Kelima orang tersebut ditangkap 20 tentara Turki pada 16 Januari 2017 dan dimasukkan ke dalam sel selama satu minggu. Mereka lalu dideportasi dengan biaya sendiri melalui Istanbul-Dubai-Denpasar.

Kelimanya tengah diamankan Polda Bali untuk pemeriksaan. "Karena mereka berniat untuk gabung ISIS," tutup Hengky. (erd/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads