Sandiaga memulai aktivitas paginya dengan berlari dari kediamannya di Jalan Pulombangkeng No 05, Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menuju Kompleks GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2017). Banyak warga yang menyapanya saat dia sedang lari.
"Pagi, Pak Sandi, semoga lancar nanti malam, Pak," sapa seorang warga kepada Sandiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Badan kita ini kan seperti mesin, perlu ada servisnya, dan di sini otot-otot, dan ini pengaruh juga nanti pada performance gaya tubuh," ujar Sandiaga kepada wartawan.
Sandiaga berolahraga menjelang debat kedua (Noval Dhwinuari Antony/detikcom) |
Di ISMC, dia melakukan peregangan badan (streching) dengan gerakan sit-up, headstand (posisi kepala di bawah dan kaki di atas), dan angkat beban 20 kilogram.
"Headstand ini untuk darah mengalir ke kepala, untuk memastikan bahwa emosi lebih terkontrol," kata Sandiaga di sela latihan.
Selain untuk pemulihan dari aktivitas, gerakan yang dilakukan juga untuk membuat dirinya rileks saat debat. Hal ini agar dirinya lebih santai dalam berinteraksi saat debat.
"Kemarin kan pas di debat gaya tubuhnya kelihatannya lelah atau kelihatannya murung, nah ini dibantu tadi untuk membugarkan kembali di program recovery namanya," jelas Sandiaga.
"Kemarin ini pas lagi di-review, sebetulnya kan kalau lawan bicara lagi memberikan tanggapan, kita juga disorot gitu, dan biasanya kita ambil posisi rileks gitu," pungkasnya.
Sandiaga berolahraga menjelang debat kedua (Noval Dhwinuari Antony/detikcom) |












































Sandiaga berolahraga menjelang debat kedua (Noval Dhwinuari Antony/detikcom)
Sandiaga berolahraga menjelang debat kedua (Noval Dhwinuari Antony/detikcom)