Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumsel Kombes Prasetijo Utomo mengatakan keempat pelaku begal yang ditangkap kerap beraksi di wilayah Palembang, Ogan Ilir, dan Banyuasin.
"Setiap melakukan aksinya, mereka ini selalu bersama. Malah mereka sering menodongkan pistol jenis airsoft gun," kata Prasetijo dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (26/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan yang diterima Polda Sumsel, komplotan ini sudah melakukan begal sebanyak delapan kali. Terakhir kali mereka melakukan aksi begalnya pada 24 Januari 2017 di Kabupaten Ogan Ilir.
"Mereka ini modusnya dengan berboncengan sepeda motor, lantas memepet korbannya yang naik motor dari sebelah kanan. Lalu menodongkan pistol dan mengambil motor korbannya," kata Prasetijo.
Mereka disebut Prasetijo juga pernah melakukan aksi lebih sadis lagi. Saat itu komplotan ini beraksi di Indralaya, Ogan Ilir, pada Desember 2016.
Korbannya adalah anggota Satpol PP yang lagi naik sepeda motor. Komplotan ini memepet dan meminta berhenti korbannya. Namun anggota Satpol PP ini terus memacu kendaraannya.
"Korban lantas dikejar, lalu ditendang dan terjatuh. Setelah terjatuh, korban mereka pukuli hingga tewas dan motornya dibawa," kata Prasetijo.
Dalam kasus ini, pihak Jatanras Polda Sumsel berhasil mengamankan barang bukti sepucuk pistol airsoft gun dan dua unit motor.
"Kasus ini masih kita kembangkan lebih lanjut," ujarnya. (cha/fdn)











































