Cuitan di akun Twitter @_TNIAU kembali menjadi perhatian. Hal ini bermula saat admin Twitter TNI AU mem-posting pernyataan resmi Kedubes Palestina untuk Indonesia, yang menyesalkan bendera negaranya dibawa-bawa dalam aksi demonstrasi.
Baca Juga: Kedubes Palestina Sesalkan Bendera Negaranya Jadi Atribut Demo
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rupanya cuitan admin TNI AU yang biasa memanggil dirinya Airmin itu direspons nyinyir oleh salah seorang netizen. Adalah akun @tanbatoeah atau Sutan Labil yang membalas cuitan Airmin dengan nyinyir itu.
"@_TNIAU ngurusi brndera Mulu nih tentara banci, yg bakar bndera di Papua brani tidk... ha.ha.ha.. klian kan cuma nmpak hebat klo pkai senjat," tulis akun itu.
Airmin pun langsung menanggapi cuitan tersebut. Kepada @tanbatoeah, TNI AU menjelaskan mengenai tugas prajurit mengawal kebijakan pemerintah.
![]() |
Belum juga @tanbatoeah menjawab, Airmin kembali mem-posting argumentasi untuk menjawab pernyataan nyinyir netizen itu. Termasuk pembakaran bendera di Papua.
"1. Soal pembakaran bendera, pelaku sdg pengejaran di hutan Papua. 2. Statemen anda bkn ditujukan ke airmin, tp TNI AU, krn ini akun resmiπ" cuit Airmin.
![]() |
"Airmin beri waktu sampai pukul 00:00wib, jika @tanbatoeah tdk minta maaf scr terbuka dg mention airmin, maaf TNI AU akan bertindak tegasπ" cuit Airmin memberi peringatan.
![]() |
"Trims, airmin menghargai & menerima maaf anda sebagai seorang ksatria, doakan & dukung kami TNI utk menjaga NKRI dari separatis manapunπ" cuit TNI AU.
![]() |
"@_TNIAU saya minta maaf klo kata" saya menyinggung airmen n semoga pelaku pembakaran segera ditangkap," demikian cuitan @tanbatoeah yang beredar itu.
Menanggapi hal ini, Kadispen TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya menyatakan pihaknya terus berupaya memberikan informasi kepada masyarakat atau sharing pengetahuan lewat media sosial. TNI AU di Twitter menyebut follower-nya sebagai 'airmen'.
"Kalau kita salah, maka TNI AU akan menerima masukan apabila ada koreksi dari masyarakat, tentunya ada dasar-dasar yang menguatkan koreksi tersebut," kata Jemi saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (26/1/2017).
"Begitu juga dari yang memberikan komentar, kalau ada yang kurang pas memberikan tanggapan tersebut, maka kita berusaha untuk meluruskannya dan memberikan pencerahan," lanjutnya.
![]() |
"Nanti akan mudah dimanfaatkan oleh orang atau golongan/kelompok yang menginginkan NKRI terpecah," tutur Jemi.
Akun TNI AU sudah lama menarik perhatian netizen. Selain santun dan informatif, admin @_TNIAU dikenal luwes dan tak jarang menyelipkan humor. Tak jarang kicauannya mengundang tawa netizen. Dia juga beberapa kali memperingatkan akun-akun nyinyir lain di kesempatan sebelumnya. (elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini