"Pak Dika (Andika Ramadhan F.), seorang guru sejarah di SMAN 13 Depok, tiba-tiba diberhentikan sepihak oleh sekolah karena menyampaikan kritik," tulis Muhamad Trishadi Pratama, yang membuat petisi lewat situs change.org, seperti dikutip detikcom, Kamis (26/1/2017).
Petisi itu kini telah ditandatangani 2.628 orang. Petisi ditujukan kepada Mendikbud Muhadjir Effendy, yang ditembuskan ke Presiden Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya tidak dikeluarkan sepihak, tapi kami mutasi atau pindahkan sebagai TU bagian perpustakaan. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan agar Pak Dika fokus dengan skripsinya dan cepat menyelesaikan sarjananya. Keputusan per tanggal 19 Januari 2017. Tapi semenjak hari itu dia tidak datang ke sekolah lagi," ujar Mahmad.
Andika atau Pak Dika tercatat masih merupakan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Mahmad menerima Andika karena prestasinya.
"Dari CV yang kami lihat, Dika ini merupakan orang yang berprestasi. Dia mendapatkan beasiswa S1 ke UNJ. Kami menimbang bahwa dengan adanya Dika, bisa lebih membantu mengembangkan kualitas sekolah dengan pemikiran yang baik. Karena sekolah ini juga kan baru 2,5 tahun berdiri," papar Mahmad.
Dika mulai mengajar di sekolah tersebut pada 2016. Kemudian pada Desember 2016, Mahmad mendengar tentang Kelompok Studi Merdeka yang melibatkan Dika dan sejumlah siswa.
"Mulai terdengar itu sejak Desember 2016, karena ada orang tua siswa yang bilang bahwa anaknya suka minta uang untuk belajar kelompok bersama guru," ungkap Mahmad.
Setelah itu, Mahmad memanggil Dika untuk meminta keterangan. Dari pertemuan itu, dia mengetahui ada perbedaan pandangan dari Dika dengan visi sekolah.
"Ternyata dia mempunyai prinsip dan ideologi yang berbeda dengan sekolah, dia mengaku juga bahwa kegiatan itu dibuat dengan alasan agar siswa ada kegiatan positif daripada nongkrong atau merokok. Dia mengaku salah dan meminta maaf karena tidak memberitahukan sekolah dengan adanya kegiatan tersebut," tutur Mahmad.
Seharusnya, kata Mahmad, apa pun yang mengatasnamakan sekolah harus dikonsultasikan terlebih dahulu. Jadi pihak sekolah tahu ada kegiatan seperti itu.
Dika belum bisa dimintai konfirmasi mengenai mutasi ini. Dika meminta wawancara dilakukan pada Jumat (27/1) besok.. (bag/fjp)