Faktor alam yang masih banyak terdapat rawa-rawa, ditambah faktor cuaca yang sering hujan, menambah kesulitan petugas menemukan dua napi yang bernama Sarjani dan Husein itu.
"Kesulitan adalah faktor alam yang masih luar biasa berat. Karena kan masih banyak rawa-rawa," kata Kalapas Nusakambangan Abdul Haris kepada detikcom, Rabu (25/1/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mempercepat pengejaran kedua napi kasus narkoba itu, petugas membagi tugas menjadi tiga tim. Tim pertama mencari di sekitar rawa-rawa, tim kedua ditempatkan di Dermaga Wijayapura, Nusakambangan, dan tim ketiga berjaga di Dermaga Sodong, Cilacap.
"Saat ini kita fokuskan (pencarian) di jalur laut," ujarnya.
Haris sendiri yakin kedua napi yang kabur masih berada di Nusakambangan dan belum menyeberang ke Cilacap, Jawa Tengah. Karena yakin Sarjani dan Husein masih berada di Nusakambangan, pencarian pun dilakukan sepanjang hari hingga keduanya tertangkap.
"Masih dalam pengejaran. Belum ada indikasi (para napi menyeberang) ke Cilacap," ujar Haris.
"Pengejaran dilakukan dari pagi hingga pagi lagi. Sampai kapannya tidak terbatas (hingga tertangkap)," imbuhnya.
Lapas Nusakambangan merupakan lapas dengan pengamanan ekstra ketat. Sejumlah napi kasus teroris, seperti Imam Samudera, hingga napi gembong narkotika yang telah dieksekusi mati, Freddy Budiman, pernah menempati lapas tersebut.
Kedua napi tersebut berhasil kabur dari Lapas Nusakambangan dengan cara memanjat Pos 3, lalu melompati tembok setinggi 5 meter. Setelah melompati tembok tersebut, keduanya kabur dengan melompati pagar kawat berduri setinggi 6 meter. (bis/rjo)











































