Kronologi peliputan
Pada Minggu (22/1/2017), wartawan detikcom bertandang ke kediaman Jumari, yang merupakan Ketua RW 009, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, untuk wawancara tentang sosok Nurul Fahmi. Sebelum mengunjungi rumah Ketua RW, detikcom sudah mengunjungi rumah Nurul Fahmi dan kediaman ketua RT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawancara dengan Ketua RW di lingkungan Nurul Fahmi itu kemudian ditulis dalam sebuah berita berjudul: Ketua RW Soal Pembawa Bendera RI Bertuliskan Arab
Tak lama kemudian, seorang tetangga bernama Ahmad Rifai lewat. Jumari pun mengajak Rifai berbincang bersama detikcom. Namun Rifai, yang belum lama punya persoalan dengan Nurul Fahmi, menolak diwawancarai. detikcom pun tidak menulis berita mengenai pernyataan Ahmad Rifai, yang akrab dipanggil Paih di kampungnya.
detikcom dituding menebar berita hoax
Pada Senin (23/1) pagi, mulai ramai posting-an Suryani, yang memiliki akun Facebook Suryani Changai, yang menyebut detikcom menebarkan kebohongan. Dasar yang dipakai adalah pengakuan Pak RW kepada pihak keluarga Nurul Fahmi yang berbeda dengan pernyataan hasil wawancara wartawan detikcom. Posting-an Suryani kemudian diikuti dengan posting-an dari akun Facebook Herra Siti Zuhaerryah, yang menyebut detikcom tidak mewawancarai Ketua RW, namun mewawancarai Paih. Belakangan, situasi semakin liar dengan adanya surat pernyataan Paih yang mengaku diwawancarai wartawan detikcom.
Namun, sekali lagi, rekaman wawancara detikcom dengan Jumari sangat jelas dan diakui oleh semua pihak itu merupakan suara Ketua RW. Adapun rekaman wawancara dengan Paih, karena tidak diberitakan, tidak dipublikasikan.
Proses tabayun
Bahwa detikcom telah melakukan tabayun (mencari kejelasan) dengan dua orang yang menyebut detikcom menebar berita bohong. Setelah tabayun melalui pertemuan sampai Rabu (25/1/2017), mereka sepakat meminta maaf dan menegaskan bahwa detikcom tidak pernah menebar berita hoax atas sosok Nurul Fahmi.
Suryani dan Herra kemudian membuat pernyataan direkam dalam bentuk video oleh tim 20detik. Berikut ini rekaman klarifikasi dua orang yang menyebut detikcom menebar berita kebohongan:
(van/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini